KALAMANTHANA, Penajam – PT Chevron Indonesia Company akan berakhir masa pengelolaan Blok East Kalimantan (Eastkal) pada 24 Oktober 2018. Blok Eastkal berada di Kalimantan Timur bagian utara memanjang hingga selatan, di antaranya Blok Yakin, Blok Sepinggan, Blok Atakka serta West Seno.
Untuk kewenangan wilayah Kabupaten Penajam Paser Utara (PPU), menurut Asisten II Perekonomian dan Pembangunan, Ahmad Usman, asumsi penerimaan bersih pertahun (Blok Yakin) dengan produksi untuk tahun 2016 saja minyak (BOPD) 4.000/barel dan gas (mmscfd) 10/barel
Kepada KALAMANTHANA, Kamis (13/4/2017), Ahmad Usman yang usai melakukan rapat dengan Bupati PPU Yusran Aspar, Wakil Bupati Mustaqim MZ, pimpinan DPRD, tim pakar Universitas Mulawarman, dan beberapa pemangku kepentingan di PPU, menyatakan telah menyepakati beberapa opsi dalam rangka pengambilalihan Chevron paska berakhirnya kontrak karya di PPU.
Ada beberapa opsi yang ditawarkan terkait pengelolaan Chevron dan kemungkinan menggunakan opsi pertama dengan skema badan operasi bersama dimana Blok Yakin untuk PPU, Blok Sepinggan untuk Kaltim, Blok Attaka untuk Kaltim dan Kutai Kartanegara dan daerah mayoritas karena daerah menerima PI mayoritas sebagai bukti derah mampu mencari sumber finansial.
“Paling memungkinkan kita menggunakan opsi satu, tapi masih kita kaji, karena blok yang kita anggap masuk Kukar dan provinsi ternyata masuk di PPU (Blok Sepinggan dan Attaka). Intinya kita minta mayoritas akan dihitung ulang oleh tim, tapi opsi satu yang paking dekat,” lanjutnya.
Opsi satu akan menjadi yurisprudensi bahwa daerah mampu mengelola blok migas, penerimaan daerah bertambah, investasi relatif aman karena dikembalikan melalui cost recovery. Daerah akan belajar eksplorasi serta mendapatkan kesempatan mengelola blok migas dan mendapatkan human capital migas yang unggul.
“Sepinggan dan Attaka kita hitung dulu. Tadi ada orang eks Chevron, data tim agak sedikit berbeda, kami akan pastikan dulu baru launching. Tapi Pak Bupati sudah tahu opsi yang final. Ini tinggal dimatangkan,” tambahnya.
Untuk West Seno kemungkinan dilepas ke Pertamina karena jaraknya sekiar 12 mil laut. Apabila Blok Easkal eks Chevron berhasil dikelola oleh daerah dengan PI 51 persen ataupun 100 persen sedangkan pemerintah masih berharap porsi penerimaan negara dalam skema equity to be split tidak berkurang ataupun diharapkan bertambah.
“Dalam misi dan strategi pengelolaan tentunya kita membangun BUMD baru dengan sistem manajeman dan pengawasan standar oil dan gas yang unggul berskala internasional,” pungkasnya. (adv/humasppu/hr)
Discussion about this post