KALAMANTHANA, Buntok – Ternyata, bukan hanya Bahrul Ilmi bukan satu-satunya korban pembunuhan biadab di DAS Barito di wilayah Barito Selatan. Selain pria berusia 18 tahun itu, ada pula Muhammad Ridhani (16) yang masih bersaudara dengan Ilmi.
“Ya, tidak hanya satu orang, akan tetap dua orang korban,” ujar Kapolsek Barito Selatan, AKBP Yussak Angga di Buntok, Selasa (18/4/2017).
Sebelumnya pada (12/3/2017) salah satu orang tua korban Asnawi melapor ke Polsek Dusun Hilir bahwa kehilangan anaknya Muhamad Ridhani bersama keponakannya Bahrul Ilmi. Keduanya hilang sejak 9 Maret 2017.
Sebelum hilang, lanjutnya, kedua korban pergi menggunakan kelotok kecil/kapal mesin mini selanjutnya. Pada hari yang sama juga berkisar pukul 14.00 WIB ditemukan mayat laki-laki bernama Muhamad Ridhani di DAS Barito, seberang Kampung Teluk, Kelurahan Rantau Kujang, Kecamatan Jenamas, dengan kondisi wajah hancur.
“Setelah melihat ciri-ciri korban, pihak keluarga yakin bahwa mayat yang ditemukan tersebut merupakan Muhamad Ridhani,” ucapnya.
Selang sebulan kemudian, tepatnya pada (12/4/2017) yang lalu, kembali menemukan sosok mayat dengan kondisi telah menjadi tengkorak. Mayat yang ditemukan kali ini diketahui Bahrul Ilmi.
Pihak aparat kepolisian langsung melakukan pengembangan terhadap kasus itu dan melakukan otopsi terhadap mayat tersebut. Setelah itu baru diketahui bahwa mayat itu Bahrul Ilmi, korban yang diduga tewas bukan karena tenggelam, melainkan dibunuh.
“Mayat tersebut (Bahrul Ilmi) ditemukan warga bernama Udin dan Robin. Saat itu keduanya melintas di dekat tempat kejadian perkara dengan menggunakan kelotok cis seusai memotong rotan,” ujar Kapolres melalui Kasat Reskrim AKP Tommy Palayukan, Kamis (13/4).
Saat melintas di TKP pada Rabu (12/4) menjelang sore, Robin dan Udin melihat sebuah benda mengapung seperti mayat. Setelah didekati, ternyata memang benar mayat tersebut mengapung. Saat itu, kedua saksi juga menyaksikan tulang belulang mayat sudah keluar.
“Kondisi mayat pada saat ditemukan dalam keadaan telentang dengan bentuk mayat sudah tidak bisa dikenali lagi. Bagian wajah hancur, sisa tengkorak, bagian dada terdapat tulang yg patah yaitu tulang iga depan kanan,” ungkapnya.
Ia menenerangkan, saat ditemukan mayat masih menggunakan celana training warna biru tua, bertuliskan my trip my advanture dan menggunakan gelang warna silver pada tangan kanannya. Kedua warga tersebut langsung melaporkannya ke pihak polsek setempat dan langsung dievakuasi.
“Saat ini mayat korban sedang dibawa menuju kerumah sakit Jaraga Sasameh Buntok untuk dilakukan otopsi agar mengetahui penyebab kematiannya,” tambahnya.
Belakangan diketahui mayat tersebut adalah Bahrul Ilmi, seorang warga Desa Kelanis, Kecamatan Dusun Hilir, Kabupaten Barito Selatan.
Hasil informasi yang dihimpun KALAMANTHANA di lapangan, korban ternyata sudah menghilang sejak tiga minggu yang lalu. Korban terakhir diketahui berangkat dari Desa Kelanis menuju Kelurahan Mangkatip, dengan menggunakan kelotok/perahu mesin yang berukuran kecil pada malam hari itu.
Selanjutnya diduga, pada saat dalam perjalanan itu, kelotok yang ditumpangi korban terbalik, hingga menyebabkan korban menghilang di DAS Barito. Akhirnya ditemukan sudah menjadi tulang belulang.
Syarifah salah satu warga kepada KALAMANTHANA via telepon mengatakan, korban Bahrul ditemukan oleh warga setelah tiga minggu menghilang. “Korban ditemukan mengapung dan dalam kondisi tidak utuh,” ujarnya. (fik)
Discussion about this post