KALAMANTHANA, Muara Teweh – Segala persoalan sosial rupanya lengkap di Barito Utara. Mulai dari meluasnya kasus lesbian, gay, biseksual, dan transgender (LGBT) hingga penyalahgunaan narkotika dan obat-obatan (narkoba). Ujungnya, tindak kriminalitas pun meningkat.
Merasa masalahnya sangat serius, Forum Koordinasi Pimpinan Daerah (Forkopimda) yang melibatkan pemerintahan daerah, kepolisian, Kodim 1013, pengadilan negeri, dan Kejaksaan Negeri Barito Utara segera menggelar rapat di aula Setda, Jumat. Rapat dipimpin Sekretaris Daerah Barut Jainal Abidin.
Rapat ini secara khusus membahas dan merumuskan langkah-langkah yang harus diambil Pemkab Barut untuk mengatasi penyimpangan LGBT. Rapat koordinasi Forkopimda digelar setelah merebak kasus hubungan asmara antara sesama jenis, berujung pada kematian seorang guru SD yang menggemparkan warga Barut.
Terkait hasil rapat tersebut, Sekda Barut Jainal Abidin mengatakan, rapat dilakukan untuk meminta saran, input, sekaligus solusi demi mengatasi berbagai persoalan sosial, khususnya LGBT dan penyalahgunaan narkoba.
Jainal memastikan, masalah pembunuhan yang juga berkaitan dengan LGBT menjadi perhatian serius pemerintah, karena dikhawatirkan mewabah di daerah ini. Pemerintah harus turun tangan mempersempit aktivitas perilaku penyimpangan seksual yang dikenal dengan LGBT.
Sedangkan menyangkut narkoba, lanjutnya, serta penyalahgunaan lem fox, zenith, dan jenis obat-obatan terlarang lainnya, juga menjadi perhatian khusus Forkopimda karena telah memberikan pengaruh buruk terhadap kesehatan para pemakainya dan pengaruh negatif lainnya, sehingga perlu ada rencana aksi untuk mengantisipasi hal tersebut.
“Rapat koordinasi telah menghimpun berbagai masukan dan saran. Nanti kita lanjutkan dengan pemaparan forum tersendiri. Setelah itu, pemerintah menggelar program aksi. Misalnya melakukan razia ke tempat-tempat yang dianggap rawan penyebaran perilaku LGBT dan narkoba,” katanya. (mki)
Discussion about this post