KALAMANTHANA, Muara Teweh – Warga di sekitar lokasi asphalt mixing plant (AMP) perusahaan Meratus Group mengeluhkan dampak lingkungan aktivitas pengolahan aspal tersebut. Mereka risau limbah tersebut bisa menimbulkan penyakit.
Pengolahan AMP Meratus Group sendiri terletak di Desa Rapen, Barito Utara. Tepatnya, berada di jalan lingkar kota arah Jalan Pendreh, Kecamatan Teweh Tengah.
Limbah pabrik debu yang bercampur dengan bau menyengat, menurut warga, dikhawatirkan bisa menyebabkan penyakit yang bisa menyerang anak-anak dan balita.
Amang Polo, salah seorang warga yang keberadaannya berdekatan dengan AMP tersebut mengatakan kepada KALAMANTHANA, banyak warga yang berdekatan dengan lokasi pengolahan itu terganggu dengan debu dan asap yang dimunculkan aktivitas AMP.
“Akibat asap dari pabrik itu, air hujan yang biasanya waktu di tadah jernih, sekarang ini berwarna,” ujarnya.
Dia pun menyatakan warga sekitar hendak menuntut uang debu seperti yang lain. “Saya heran, ada beberapa orang yang sudah dapat uang debu/asap, tapi lebih banyak yang belum dapat,” ujar Amang Polo, diamini sejumlah warga yang lain.
KALAMANTHANA, pekan lalu, mencoba mengkonfirmasi keluhan warga tersebut kepada pihak manajemen perusahaan. Tapi, tidak ada pejabat yang berwenang memberikan klarifikasi. “Pimpinan lagi di pelabuhan semua, mengontrol bongkar muat batu yang didatangkan dari Sulawesi,” ujar seorang pekerja. (atr)
Discussion about this post