KALAMANTHANA, Samarinda – Banjir menjadi persoalan pelik yang dihadapi Kota Samarinda. Tidak hanya di dalam kota, banjir juga memutus jalur penghubung dengan kota lain, terutama Bontang. Sepanjang Rabu (31/5/2017) sore, jalur itu sempat lumpuh karena banjir.
Banjir terjadi setelah hujan deras mengguyur Kota Samarinda. Selama dua jam, sejak pukul 15.00 hingga 17.00 Wita, hujan tiada berhenti. Akibatnya, akses di wilayah itu tergenang banjir cukup tinggi.
“Banjir kali ini lebih dalam ketimbang biasanya. Kalau dulu-dulu, simpang tiga Damanhuri-Panjaitan cuma tergenang sedikit. Sekarang genangannya sampai selutut,” ujar Ridho, warga Lempake yang terpaksa mendorong sepeda motornya karena mogok.
Sejumlah titik dengan banjir terdalam di jalur ini adalah mulai di bawah Perumahan Bukit Alaya sampai depan kantor Kepolisian Sektor Utara, kemudian simpang tiga Damanhuri, dan yang paling dalam adalah di Simpang Tiga Mugirejo.
Di Simpang Tiga Alaya, tampak dua anggota polisi menginformasikan kepada pengguna sepeda motor agar tidak melanjutkan perjalanan ke arah Terminal Lempake, karena banjir semakin dalam.
Puluhan pengendara sepeda motor dari arah Temindung akhirnya tertahan di pintu masuk kompleks perumahan Alaya, menunggu sampai banjir surut.
Berdasarkan pantauan, ada ratusan kendaraan roda empat dan lebih yang berhenti di jalur ini, sementara puluhan pengguna sepeda motor terpaksa harus mendorong kendaraannya akibat mogok.
Tampak pula ratusan pengguna sepeda motor yang sabar menunggu di beberapa titik dan berharap banjir segera surut.
Selain di jalur poros Samarinda-Bontang, genangan banjir juga terlihat di sejumlah jalan protokol kota, termasuk area Pasar Ramadhan di halaman GOR Segiri, sehingga membuat aktivitas warga yang bersiap berbuka puasa sedikit terganggu. (ik)
Discussion about this post