KALAMANTHANA, Penajam – Sudah 15 tahun usia Kabupaten Penajam Paser Utara (PPU). Segera pula tahun depan memilih pemimpin baru. Siapapun yang memimpin kabupaten ini ke depannya, harus bisa memahami kondisi, termasuk anatomi persoalan daerah sehingga tak salah arah.
Dalam catatannya, Sekretaris Daerah Kabupaten PPU, Tohar, mengatakan arah pembangunan ke depan, dari regulasi yang menjadi acuan, yakni RPJMD, sudah dalam treknya. Pondasi yang dilakukan pejabat pendahulu sudah disiapkan pimpinan di tiga periode sebelumnya.
“Oleh karena itu, saya pikir kita harus arif dan bijaksana memahami konteks arah pembagunan ke depan. Yang sudah seperti apa dan yang akan datang seperti apa. Kalau pembangunan di lapangan belum tuntas, memang harus dituntaskan, pertajam, dan perluas cakupannya,” kata Tohar di Penajam, Selasa (11/7/2017).
Dikatakan Tohar, dirinya mengambil acuan dari aspek tata ruang Kabupaten PPU. Perda tata ruang membagi sektor kewilayahan ada tiga, yakni pesisir, tengah, dan dalam. Arah pembangunan on the track di sisi pesisir, arah pembangunan ditujukan untuk interkoneksitas antar kewilayahan. Kebetulan yang ingin dikoneksikan lantai wilayah pesisir. Jadi harapannya jika infrastruktur terjadi memudahkan mobilitas orang dan barang.
“Ramainya suatu wilayah kerena tingginya mobilitas orang dan barang. Dampak lanjutan dengan infrastruktur itu ada daya ungkit ekonomi yang diharapkan, yang dikaitkan dengan karakteristik wilayah. Untuk wilayah pesisir yakni destinasi wisata dan bibit-bibit itu sudah mulai nampak, tinggal disentuh kembali dan dipertajam,” lanjutnya.
Untuk sektor tengah, menurut Tohar, tumbuh dan berkembangnya simbol-simbol kegiatan jasa dan perdagangan. Karena itu programnya revitalisasi pasar, termasuk infrastruktur jalan. Harapannya, masing-masing kecamatan bisa jalur dua dan memberikan daya dukung yang maksimal demi mendukung sektor jasa dan perdagangan (pasar).
“Sedangkan untuk sektor dalam, khususnya untuk pengembangan kehutanan dan perkebunan, mulai 2004 sudah kita lakukan bagaimana sektor perkebunan sawit itu dikembangkan dan semua harus dijaga keberlanjutannya,” tambahnya.
Masyarakat pernah mengeluhkan dengan jalan usaha tani tetapi sekarang ada UPT-PU yang dikhususkan untuk membuka jalan usaha tani. “Alhamdulillah sekarang petani merasakan manfaatnya,” ujarnya.
Intinya infrastruktur dasar mesti ditingkatkan agar investor melirik karena ada sektor tambahan di PPU yaitu masuk zona kawan industri. “Air di mana bendungan sedang berproses di Lawe-lawe, pihak PLN sedang membangun Sutet, jadi hal-hal itulah penunjang pembangunan ke depan. Apa yang menjadi titik jenuh di Penajam Paser Utara ruangnya harus kita ciptakan,” paparnya. (hr/myu)
Discussion about this post