KALAMANTHANA, Muara Teweh – Apa penyebab kebakaran SMPN 1 Lampeong (resmi disebut SMPN 1 Gunung Purei)), Kecamatan Gunung Purei, Kabupaten Barito Utara, Kalimantan Tengah?
Dugaan sementara api berasal dari kompor yang kemudian meledakkan tabung gas dalam salah satu ruangan. Dugaan tersebut mencuat, setelah aparat Polsek Gunung Purei memeriksa dua orang saksi. Salah satu saksi, Cumi (35) mengatakan kepada polisi bahwa dia mendengar suara ledakan, sehingga bergegas keluar dari rumah. Saat di luar, dia melihat api sudah mulai membesar.
Kapolres Barut AKBP Tato Pamungkas Suyono melalui Kapolsek Gunung Purei Iptu Paruhum S Harahap membenarkan, pihaknya telah mengantongi keterangan dari dua saksi, yakni Cumi dan seorang guru Nadi Harry Kapri (36), tentang terjadinya kebakaran SMPN 1 Lampeong.
Berdasarkan keterangan saksi Cumi, begitu dia mendengar bunyi ledakan dan melihat api dari lokasi kejadian, saksi langsung berteriak, kebakaran..kebakaran. Tak lama berselang, warga berkumpul untuk memadamkan api berbekal dua mesin alkon, serta menyekat bangunan pada kedua sisi yang terbakar dengan cara membongkar atap yang terbuat dari sirap.
Menurut Paruhum, api menyebabkan tiga ruangan yaitu ruang kepala sekolah, ruang guru (disekat sebagai ruang UKS), dan ruang kosong terbakar. Polisi menaksir kerugian material akibat kebakaran sekitar Rp200 juta. “Saat ini di lokasi sudah dipasang garis polisi. Unit Reskrim Polsek Gunung Purei terus melanjutkan penyelidikan kebakaran ini,” ujarnya.
Sedangkan seorang warga bernama Eko Heri mengoreksi pemberitaan media bahwa di Desa Lampeong I dialiri Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) terpusat, bukan PLTD. “Peristiwa kebakaran itu mungkin sebagai penyebab listrik mati sebelum waktunya di Lampeong I,” katanya. (mki)
Discussion about this post