KALAMANTHANA, Penajam – Persoalan kapal penumpang jenis klotok penyeberangan dari Penajam Paser Utara ke Balikpapan bukan hanya sekadar kelaikan jalan. Persoalan lebih krusial juga terdapat pada sumber daya manusia pengelola jasa angkutan itu.
Salah satu temuan dari inspeksi mendadak yang dilakukan Kapolres PPU, AKBP Teddy Rystiawan dan rombongan ke Pelabuhan Penajam, membuat mata publik terbelalak. Pasalnya, ada dugaan narkoba pun sudah melanda para motoris yang seharusnya bertanggung jawab terhadap keselamatan penumpang.
Dalam pemeriksaan yang berlangsung Rabu (16/8), Polres PPU menggelar pemeriksaan urine bagi motoris kapal yang beroperasi di Pelabuhan Penajam. Hasilnya, seorang di antara motoris tersebut positif menggunakan narkoba.
Sang motoris, inisialnya Ud, adalah pengendali kapal klotok bernomor dinding 01. Dia pun langsung diamankan di Polsek Penajam untuk pemeriksaan lebih lanjut. Sementara, klotok yang biasa dia kemudikan, tak diperbolehkan beroperasi.
“Kegiatan (sidak) ini kami lakukan untuk meminimalisir laka laut serta memberi kenyamanan dan keamanan kepada para penumpang yang memakai transportasi laut,” ujar Teddy.
Selain itu, pihaknya juga menghimbau kepada Motoris khusuanya armada kapal klotok agar mengecek kapalnya saat akan berlayar dan mengutamakan keselamatan para penumpang.
Dalam sidak tersebut Kapolres PPU di dampingi Kadishub PPU Ady Irawan, Kepala Jasa Raharja PPU, Kabag Ops Polres PPU, Kapolsek Penajam, Kasat Polair, Kapospol Ferry, Anggota Pos AL Penajam dan Anggota Pos PM Penajam
Saat sidak, Kapolres PPU langsung melakukan pengecekan perlengkapan dan kelengkapan Kapal. Seperti Ijin trayek, pas kapal, surat kecakapan kelautan, surat ijin usaha angkutan, surat pendaftaran, kartu pengawasan maupun life jacket.
Sidak dilakukan hanya beberapa hari setelah insiden nyaris tenggelamnya kalap klotok KM Nurlaila dengan nomor 03 yang bertolak dari Balikpapan menuju Penajam.
Dalam pemeriksaan kelengkapan kapal ditemukan satu unit kapal tidak layak berlayar. Kapal tersebut bermerek dinding Hamka dengan nomor dinding 08. Untuk kapal ini akan dilakukan pemeriksaan lebih lanjut oleh Satuan Polair Polres PPU.
Seperti diberitakan sebelumnya, KM Nurlaila Nomor 03 sempat tenggelam di Teluk Balikpapan, antara Penajam dan Balikpapan. Berdasarkan informasi laporan Radio Antar Penduduk (Rapi) Kabupaten PPU, peristiwa itu terjadi pada Jumat (11/8) sekitar pukul 16.00 Wita. Kapal klotok KM Nurlaila Nomor 03 mengalami kerusakan dan tenggelam.
Sebelum kapal tenggelam, penumpang klotok sebanyak 11 orang seluruhnya dapat dievakuasi. Mereka dalam keadaan selamat ketika dipindahkan ke Klotok KM 30.
Pemilik Klotok Bahar dan Amat yang mengemudikan menjelaskan kemungkinan penyebabnya adalah kerusakan pada as mesin klotok.
Proses evakuasi 11 penumpang kapal penumpang jenis klotok KM Nurlaila Nomor 03 berlangsung cukup cepat. Meski mengemudikan klotok dalam kondisi as yang diduga patah, Amat sang motoris, ternyata sigap dalam bertindak.
“Dia sempat menelpon temannya untuk minta bantuan. Itulah sebabnya proses evakuasi berjalan cepat. Selain itu, evakuasi dibantu klotok yang melintas dekat dengan KM Nurlaila yang mengalami masalah,” ujar Kepala Seksi Logistik dan Kelengkapan pada Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Penajam Paser Utara, Nurlaila.
Beberapa saat setelah terjadinya peristiwa tersebut, KM Nurlaila langsung bisa dilakukan evakuasi. Kapal tersebut ditarik oleh kapal penumpan KM 26 dan Kapal Kayu Pengangkut Batu Bara KM Aman Jaya ke Pelabuhan Batu Penajam. (myu/hr)
Discussion about this post