KALAMANTHANA, Tana Paser – Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Daerah Provinsi Kalimantan Timur memberikan bantuan buku bacaan kepada Desa Tapis Kecamatan Tanah Grogot sebanyak 500 judul dengan jumlah 1.000 eksemplar.
Acara pemberian bantuan buku yang berlangsung di kantor Desa Tapis, Senin (4/9), dihadiri Sekretaris Daerah Kabupaten Paser AS Fathur Rahman, Kepala Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Kabupaten Paser Herwati, serta Kepala Desa Tapis M Iwan Sanoba Anis, dan beberapa masyarakat Desa Tapis.
Marthen Rumana dari Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Daerah Provinsi Kaltim menyampaikan bahwa pemberian bantuan buku bacaan tersebut kepada desa-desa di Kalimantan Timur, dan salah satunya di Desa Tapis Kecamatan Tanah Grogot tersebut yaitu dalam rangka pengembangan dan meningkatkan minat baca masyarakat yang ada di desa-desa.
“Jadi tahun 2017 ini ada 9 desa dari 10 kabupaten/kota yang diberikan bantuan buku bacaan untuk perpustakaan desa salah satunya di Desa Tapis. Tahun 2018 hanya 6 desa yang mendapatkan bantuan serupa, semoga Paser tetap termasuk satu di antaranya,” ujar Marthen.
Sementara Sekretaris Daerah AS Fathur Rahman mengapresiasi bantuan buku kepada Desa Tapis yang diberikan Dinas Perpusatakaan dan Kearsipan Provinsi Kaltim. Ia mengatakan seyogyanya 139 desa di kabupaten paser mempunyai perpustakaan, sehingga minat baca bisa ditingkatkan.
“Memang saat ini perpustakaan kurang, bahkan jarang disuarakan karena belum dilihat sebagai sebuah kebutuhan. Lebih-lebih masih ada masyarakat kita yang buta aksara, sehingga menjadi persoalan tersendiri untuk mengembangkan minat baca, jadi tinggal bagaimana kepala desa saja lagi menarik minat warga untuk datang membaca buku, bisa melalui sayembara ataupun lomba-lomba,” terang Farhur Rahman.
Kepala Desa Tapis Iwan Sanoba akan mengajak masyarakat Desa Tapis untuk memanfaatkan perpustakaan yang ada di Kantor desa. Jauh sebelumnya Kantor Iwan Sanoba sudah punya buku-buku, namun belum dibuka karena belum ada fasilitas rak.
“Jadi adanya bantuan buku beserta 2 rak buku tersebut, sangat membantu mengingat anggaran desa yang sangat terbatas. Ke depan kami berkomitmen mengelola perpustakaan dan akan melatih pegawai desa untuk jadi pustakawan,” ungkap Iwan. (hr)
Discussion about this post