KALAMANTHANA, Sampit – Kecuali tingkat pelayanan yang lebih baik, sukses pemerintahan juga diukur dari kemampuan menggali pendapatan asli daerah (PAD). Jika gagal mencapai target PAD, berarti ada yang salah. Dan itu tak boleh terulang kembali.
Ketua Komisi II DPRD Kotawaringin Timur, Rudianur, menilai Pemda saat ini harus lebih serius dalam menangani dan mengelola sumber PAD. Dengan begitu, diharapkan ada peningkatan yang lebih baik.
Menurutnya, peningkatan sumber PAD ini akan menjadi perhatian serius bagi anggota DPRD yang berada di Komisi II. Dia, misalnya, merujuk pada galian C yang memiliki potensi sangat besar dan belum dikelola secara baik. Dia minta SKPD terkait harus bekerja secara maksimal.
“Jika pengelolaan sumber PAD maksimal, maka PAD Kabupaten Kotawaringin Timur akan lebih banyak peningkatannya dari tahun ke tahun,” ungkapnya Minggu (10/9/2017).
Pada pidato bupati, ditargetkan PAD Kabupaten Kotawaringin Timur sebesar Rp1.599.187.522.475. Namun pada akhirnya daerah ini hanya mampu meraih PAD sebesar Rp1.543.361.823.013. Nilai PAD itu masih jauh dari target yang sudah ditentukan
Politisi Golkar ini memaklumi terjadinya penurunan target PAD itu disebabkan adanya kebijakan Gubernur Kalteng yang mengintruksikan pemerintah daerah untuk tidak lagi memungut sumbangan pihak ketiga atau perusahaan besar swasta serta ada beberapa peraturan daerah terkait retrebusi dan pajak daerah yang masih belum selesai proses revisi dan pengesahannya.
“Kendati demikian, SOPD harus total bekerja secara optimal karena setiap tahunnya PAD kita sudah sangat kurang dan lepas dari target. Selain itu sumber daya alam (SDA) kita perlu digali seperti penambangan emas illegal, atau galian C yang harus segera diambil kebijakan. Karena ini menyangkut pendapatan kita,” ujar dia.
Ditambahkannya, untuk meningkatkan PAD, sebenarnya ada banyak jalan. Tidak mesti dari SDA yang dimiliki daerah ini. Dari sektor perpakirkan, misalnya, yang masih belum terkelola dengan baik juga menjadi penyebab pendapatan daerah tidak terpenuhi sesuai target.
Menurunnya pencapaian target PAD ini menjadi ironis mengingat Bupati Kotim Supian Hadi sudah menaikkan tunjangan, termasuk tunjangan daerah bagi aparatur sipil negara (ASN) di lingkup Pemerintahan Kotim. (joe)
Discussion about this post