KALAMANTHANA, Pulang Pisau – Sejumlah kontraktor di Pulang Pisau, Kalimantan Tengah, lagi galau. Proses pencairan dana pekerjaan, baik yang telah selesai maupun yang hendak dikerjakan, sulit.
Kondisi itu membuat sebagian kontraktor mengeluh. Pasalnya, mereka tidak bisa membayar utang material bangunan kepada rekanan yang digunakan untuk mengerjakan proyek tersebut.
“Terus terang, timbul pertanyaan besar bagi kami, sebagian teman-teman yang telah selesai pekerjaannya maupun yang baru mulai, sudah ada yang mendapatkan pembayaran. Tapi kami yang telah selesai pekerjaan proyeknya belum bisa dibayarkan. Bahkan, ada sebagian lagi kontraktor yang sudah menyelesaikan administrasi tender, namun belum bisa mendapatkan uang muka untuk memulai pekerjaan,” jelas beberapa kontraktor yang mohon tidak disebut namanya.
Pihaknya mengungkapkan saat mempertanyakan permasalahan itu, pihak Dinas Pendapatan Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah (DPPKAD) ataupun Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruangan (DPUPR) mengungkapkan bahwa saat ini Kas Keuangan Daerah lagi kosong.
Menurut pihaknya, kalau memang kondisi keuangan daerah tidak mampu untuk menanggung biaya pembangunan yang diprogramkan, Pemkab seharusnya tidak terlalu banyak menggelar kegiatan. Gelar kegiatan yang diprioritaskan menyesuaikan anggaran yang tersedia.
“Akibat belum dibayarnya pekerjaan kami, membuat para rekanan yang memasok material ke kami menjadi kehilangan kepercayaan. Kalau kondisinya seperti ini, maka akan habislah kami kontraktor kecil ini. Karena untuk melaksanakan pekerjan tersebut, kontraktor terlebih dahulu mengutang material dengan para rekanan. Dengan harapan, ketika tagihan proyeknya telah dibayar, maka utang material tersebut segera dilunasi,” ungkapnya.
Sementara itu DPUPR dan DPPKAD Pulpis masih belum bisa dimintai keterangan terkait keluhan para kontraktor tersebut. Bahkan saat dikunjungi, salah satu Satuan Organisasi Perangkat Daerah (SOPD) terkait Kamis (14/9/2017), sepi tidak berpenghuni. (app)
Discussion about this post