KALAMANTHANA, Penajam – Bupati Penajam Paser Utara, Yusran Aspar, menegaskan pembangunan jembatan tol penghubung kabupatennya dengan Kota Balikpapan bukanlah sekadar impian. “Segala komentar miring terkait pembangunan jembatan tol itu sudah tutup buku,” katanya.
Yusran menyebutkan, pembangunan jembatan tol penghubung di atas Teluk Balikpapan itu tinggal selangkah lagi. Prosesnya tinggal menunggu lelang di Badan Pengelola Jalan Tol (BPJT). Diharapkan, pembangunan bisa dimulai paling lambat pada 2018.
Selain itu, Yusran juga menyatakan bahwa pembangunan jembatan tol tersebut bisa menguntungkan bagi Provinsi Kalimantan Timur. “Saya menilai pernyataan Ketua DPRD Kota Balkpapan bahwa pembangunan jembatan tol itu hanya menguntungkan Kabupaten Penajam Paser Utara, jelas tidak tepat,” katanya.
Yusran memastikan jembatan tol penghubung sepanjang 6,1 kilometer dengan lebar 33 meter tersebut akan menguntungkan kedua daerah, baik Kabupaten Penajam Paser Utara maupun Kota Balikpapan. Tak hanya PPU dan Balikpapan, jembatan tol penghubung itu juga bakal menguntungkan daerah lain di Kalimantan Timur.
“Daerah-daerah di Kalimantan Timur juga akan merasakan kemudahan akses darat dengan adanya jembatan tol penghubung itu,” ujarnya.
Yusran juga meyakini jembatan tol penghubung tersebut dapat mengurai kemacetan di Kota Balikpapan. “Segala komentar miring terkait pembangunan jembatan tol itu sudah tutup buku,” tegasnya.
Kajian analisa mengenai dampak lingkungan (amdal) serta DED (detail engineering design) dari proyek pembangunan jembatan tol itu sudah rampung. Pembiayaan pembangunan jembatan tol penghubung Penajam-Balikpapan itu meningkat dari perhitungan sebelumnya Rp5,6 triliun menjadi lebih kurang Rp9 triliun, diakibatkan material mengalami kenaikan. (myu/hr)
Discussion about this post