KALAMANTHANA, Pontianak – Pemprov Kalimantan Barat (Kalbar) menyiapkan anggaran tanggap darurat bencana banjir Rp1,5 miliar. Sekretaris Daerah Kalbar M Zeet Hamdy Assovie mengatakan, Pemprov Kalbar telah melakukan upaya penanganan pascabanjir di sejumlah daerah banjir.
“Untuk langkah penanganan sejumlah daerah pasca banjir di daerah Ketapang, Landak, Sintang dan Kapuas Hulu, saat ini sedang dalam tahap pencairan dana tanggap darurat melalui mekanisme pergeseran anggaran biaya tidak terduka kepada lembaga teknis terkait sebesar Rp1,5 miliar,” kata M Zeet, Kamis (28/9/2017).
Dia berharap, bantuan tersebut dapat memberikan kontribusi terhadap penanganan kesehatan dan sosial masyarakat yang terkena dampak banjir. Selain itu Pemprov Kalbar juga melakukan langkah penanggulangan banjir dengan menurunkan tim reaksi cepat dan RAA. Tak hanya itu, Pemprov Kalbar juga mendirikan mendirikan pos kesehatan bekerjasama dengan dinas kesehatan kabupaten.
“Bila sarana dan obat-obatan rusak akibat banjir, maka kita akan melakukan inventarisasi alat kesehatan dan obat-obat oleh kabupaten/kota dan selanjutnya ditindak lanjuti oleh Dinas Kesehatan provinsi,” tuturnya.
banjir di sejumlah kabupaten di Kalbar menyebabkan sejumlah fasilitas masyarakat rusak. Lahan pertanian banyak yang rusak hingga menyebabkan kerugian bagi masyarakat.
Tiga kabupaten yang terserang banjir masing-masing Sintang, Ketapang dan Landak. Di Kabupaten Ketapang, bencana terjadi di Desa Tanggerang, Dusun Tanjung, Kecamatan Jelai Hulu dan sepanjang aliran sungai Jelai.
Discussion about this post