KALAMANTHANA, Tarakan – Ini kondisi yang memprihatinkan di Kota Tarakan, Kalimantan Utara. Ternyata, kebanyakan penderita HIV/AIDS di sana adalah kalangan ibu rumah tangga.
Fakta itu diungkapkan Ketua Komisi Penanggulangan AIDS Kota Tarakan, Arief Hidayat. “Penderita HIV/AIDS di Tarakan itu ada di semua kalangan, tapi kebanyakan kaum ibu rumah tangga,” katanya, Senin (6/11/2017).
Dia menyebutkan, hingga Oktober tahun ini, penderita HIV/AIDS di Kota Tarakan sudah mencapai 90 orang. Sedagkan pada 2016 seluruh penderita berjumlah 96 orang.
Besarnya angka penderita HIV/AIDS di kalangan ibu rumah tangga, tidak hanya terjadi di Kota Tarakan. Hal serupa juga terjadi di sejumlah tempat lain di Tanah Air. Di Kalimantan Tengah, misalnya, sepanjang 2005-2015, KPA setempat melansir bahwa 19,4 persen penderita adalah kalangan ibu rumah tangga, hanya kalah 25,9 persen yang merupakan wiraswasta.
Arief menyebutkan, langkah antisipasi sudah dilakukan KPA Tarakan dengan menganjurkan masyarakat menggunakan pelapis atau pelindung saat melakukan hubungan intim.
KPA juga seringkali mensosialisasikan soal pentingnya memeriksakan kesehatan secara rutin. Penderita ODA sangat rentan pada usia 21-35 tahun bahkan usia 50 tahun ke atas pun masih sangat berisiko.
“Sudah berkali-kali melakukan penyuluhan kepada masyarakat agar menggunakan kontrasepsi (kondom) saat berhubungan intim agar tidak menular kepada pasangannya,” tutur dia.
Pemerintah Kota Tarakan memberlakukan upaya pencegahan dengan mewajibkan calon pengantin memeriksakan kesehatan dengan tes VCT (voluntary Conseling and Testing). Termasuk ibu hamil pada bulan ketiga pertama diwajibkan menjalani tes HIV dan IMS (infeksi menular seksual). (ik)
Discussion about this post