KALAMANTHANA, Muara Teweh – Bupati Barito Utara Nadalsyah mengatakan, masih tersedia 225 ribu hektare lahan produksi yang dapat dikonversi (HPK) sebagai cadangan pengembangan lahan pertanian dan perkebunan.
Hal ini diungkapkan di hadapan Menteri Pertanian RI Amran Sulaiman, saat panen jagung di Desa Batu Raya II, Kecamatan Gunung Timang, kemarin.
Nadalsyah membeberkan, Kabupaten Barito Utara memiliki sumber daya alam (SDA) berupa lahan pertanian yang cukup potensial untuk pengembangan ekonomi kerakyatan. Luas lahan pertanian di daerah ini kurang lebih 47 ribu hektare yang terdiri dari lahan sawah irigasi, sawah tadah hujan, lading, dan tegalan.
“Berdasarkan hasil inventarisasi rencana pengembangan lahan pertanian berkelanjutan, tersedia HPK sekitar 225 ribu hektare yang dapat dicadangkan untuk pengembangan lahan pertanian atau perkebunan,” ujarnya.
Melalui program Opsus Pajale (Padi, Jagung dan Kedelai), Kabupaten Barito Utara didukung Kementerian Pertanian berhasil meningkatkan produksi komoditas jagung pada 2015 dan 2016. Kabupaten Barito Utara tetap berada diurutan pertama dari semua kabupaten di Kalteng sebagai penyuplai jagung terbesar ke PT Comfeeddi Pelaihari serta pengolah pakan ternak skala kecil maupun menengah dengan perkiraan produksi sampai Oktober 2017 mencapai 41.051 ton.
Menteri Pertanian Amran Sulaiman merespon positif perkembangan lahan pertanian di Kabupaten Barito Utara, termasuk upaya memperluas lahan tanam jagung sekitar 50 ribu hektare pada 2018. “Walaupun berada di tengah-tengah hutan bisa ditanami jagung. Hari ini bantuan lima traktor diberangkatkan dari Jakarta. Kita berikan untuk Kabupaten Barito Utara,” katanya.
Amran membenarkan, wilayah Kalteng sangat potensial untuk ditanami jagung, karena kondisi alam yang berbukit. Jika Kabupaten Barito Utara terus memperluas lahan pertanian, pihaknya akan membantu bibit, pupuk, dan alat berat untuk para petani. Hal ini sesuai dengan program Nawacita Presiden Jokowi. (mki)
Discussion about this post