KALAMANTHANA, Sampit – Dana segar sebesar Rp 5 miliar akan digelontorkan Pemerintah Kabupaten Kotawaringin Timur untuk pembangunan Bandar Udara (Bandara) Haji Asan Sampit. Sntikan tersebut diberikan sebagai upaya mempertahankan status kelas bandara saat ini.
Seperti diketahui Bandara H Asan Sampit, terancam turun kelas di penghujung tahun ini jika sejumlah fasilitasnya tidak sesuai dengan ketentuan dari Kementerian Perhubungan.
Wakil Ketua DPRD Kotim, Supriadi mengatakan DPRD dan Pemkab telah sepakat menganggarkan dana, terutama untuk tahap awal perpanjangan landasan pacu dan peninggian pagar hingga 2 meter. Total anggaran yang diperlukan sebesar Rp20 miliar.
“Untuk tahap awal pembangunan kami legislatif bersama dengan eksekutif sudah bersepakat mengalokasikan anggaran pembangunan di APBD murni Tahun 2018 sebesar Rp5 miliar, selanjutnya akan dianggarkan kembali secara bertahap,” kata Supriadi, Kamis (30/11).
Dijelaskannya, upaya pengalokasian anggaran yang bersumber dari APBD tersebut jika tidak dilakukan maka Bandara Haji Asan hanya bisa didarati pesawat jenis ATR saja, sementara untuk pesawat jenis Boeing tidak akan lagi tersedia karena kelas bandara akan diturunkan.
Menurut Supriadi, Kotim harus diterbangi pesawat jenis Boeing, apalagi daerah ini tengah menuju kota wisata. Jika kelas diturunkan tentu itu tidak sejalan dengan program pemerintah daerah untuk menjadikan daerah ini sebagai kota wisata.
“Kalau kelas bandara kita turun yang diuntungkan jelas Palangka Raya, nanti banyak yang mau bepergian lewat Palangka Raya. Selain itu, selama ini animo masyarakat Kotim memanfaatkan transportasi udara sangat tinggi sekali,” tegasnya.
Oleh sebab itu, legislatif sangat mendukung upaya untuk peningkatan bandara, jangan sampai kelasnya turun. (joe)
Discussion about this post