KALAMANTHANA, Penajam – Salah satu konsep Yusran Aspar yang ingin Ia bawa ke Kalimantan Timur yakni Unit Pelayanan Terpadu Dinas Pekerjaan Umum (UPT-PU). Gagasan ini akan ia terapkan jika nantinya terpilih menjadi Gubernur Kaltim pada tahun 2018 mendatang.
Seperti diketahui, Yusran yang juga Ketua DPD Gerindra Kaltim ini pada awal tahun 2014 telah membentuk UPT-PU di masing-masing kecamatan di PPU. Tujuannya untuk memecahkan permasalahan-permasalahan yang selama ini muncul, khususnya terkait dengan insfratuktur wilayah seperti pembuatan jalan baru, penanganan kerusakan jalan, tanah longsor, kerusakan drainase serta genangan dan kerusakan-kerusakan lainnya di wilayah PPU.
Sejak awal dibentuk, Yusran optimistis kebijakan ini akan menjadi trigger percepatan bagi pembangunan desa-desa tertinggal yang ada di wilayah PPU. Karena itu, jika nantinya dia dapat kesempatan memimpin Kaltim, konsep ini akan ikut dia usung.
“Perbaikan insfrastruktur merupakan kebutuhan mendesak yang menjadi kunci keberhasilan serta perbaikan ekonomi di desa atau kelurahan dan ini akan saya bawa ke Kaltim,” terang Yusran.
Perlu diketahui UPT-PU yang dibentuk sebagai solusi penyelesaian insfrastruktur daerah di kecamatan, meraih penghargaan nasional, langsung diserahkan oleh Wakil Presiden Republik Indonesia, Jusuf Kalla, Kamis, (30/4) di Hotel Bidakara Jakarta.
Kompetisi ini merupakan program One Agency, One Innovation yang berarti bahwa setiap kabupaten dan kota wajib menciptakan minimal satu inovasi pelayanan publik setiap tahun. Inovasi tersebut wajib diikutsertakan dalam kompetisi inovasi pelayanan publik dan bagi kabupaten/kota yang tidak ikut serta dalam kompetisi ini, mendapat teguran langsung dari Menteri PANRB.
Inovasi pelayanan publik juga merupakan jawaban atas peningkatan kualitas pelayanan publik yang selaras dengan revolusi mental, di mana birokrat melayani kepada mayarakat akan semakin baik.
Pada kompetisi tingkat nasional ini, UPTD-PU PPU berhasil masuk sebagai top 25 nominasi pelayanan terpadu terbaik tahun 2015 di Indonesia dari Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (KemenPAN & RB), bersama 10 kabupaten, 5 provinsi dan 7 kota se-Indonesia.
Menurut Yusran, yang dilakukan juga bukan tanpa alasan. Dirinya menyebutkan, setelah sukses di Kabutaen PPU, ia akan membawa ke Kaltim. Bukan hanya UPT-PU, tetapi juga UMKM, sawit rakyat, revolusi hijau, revolusi putih dan lainnya.
Usulan pembangunan insfratuktur jalan pada suatu daerah harus melalui proses administrasi panjang dan berbelit, yang kerap kali membuat usulan untuk meningkatkan kesejahtraan masyarakat desa itu menguap di tengah jalan.
Sementara itu, pengalokasian anggaran untuk pembangunan insfrastruktur daerah yang termuat untuk Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) berlaku skala prioritas, sehingga proyek berskala kecil dan tidak terlalu mendesak kerap kali dikesampingkan, tidak terkecuali proyek insfrastruktur desa.
Menilik kondisi tersebut, apa yang dilakukan Yusran Aspar ini cukup beralasan. Dalam beberapa bulan saja, UPT-PU kecamatan telah meciptakan ratusan kilometer jalan baru, perbaikan jalan, draenase dan sebagainya.
Gagasan Yusran ini selanjutnya juga telah dipersentasikan di Kementerian PANRB Jakarta beberapa waktu lalu. Melalui proses panjang tim penilaian dari kementerian bersama Provinsi Kaltim melakukan survai di lapangan. Dari hasil penilaian tersebut UPT-PU akhirnya menjadi yang terbaik di Indonesia sebagai kategori inovasi pelayanan publik tahun 2015 se-Indonesia. (hr)
Discussion about this post