KALAMANTHANA, Sampit – Masyarakat Ujung Pandaran, Kecamatan Teluk Sampit, Kabupaten Kotawaringin Timur, Kalimantan Tengah yang sebagian besar berprofesi sebagai nelayan dilanda kegalauan. Pasalnya pekerjaan melautnya semakin hari semakin menurun, bahkan sampai dengan saat ini warga- warga yang bermukim di pesisir pantai wisata tersebut pun tampak kesulitan mencari lauk-pauk untuk di konsumsi setiap harinya.
“Susah sekarang kalau mau beli ikan. Biasanya tinggal berangkat ke kampung ikan, sudah dapat ikan yang kita mau. Tapi sekarang nggak bisa milih-milih ikan lagi. Katanya ikan lagi sulit,” ujar Usup, salah satu pengelola penginapan di pantai Ujung Pandaran itu.
Belakangan ini, menurutnya, sering melihat kapal-kapal asing masuk dan melakukan penangkapan ikan di lokasi penangkapan ikan Ujung Pandaran ini.
“Kami warga Ujung Pandaran sering saja melihat. Kapal-kapal asing, tapi nggak tahu apakah mereka menangkap ikan atau melakukan aktivitas apa. Kita nggak tahu, yang pasti selalu ada kapal-kapal asing yang bukan dari kampung nelayan,” ungkapnya Senin (4/12/2017).
Diapun berharap kepada pihak penegak hukum maupun pemerintah daerah untuk melakukan pengawasan terhadap kapal-kapal asing yang melintas atau bahkan masuk di wilayah Ujung Pandaran diperketat. Kalau perlu, dia minta Menteri Kelautan dan Perikanan, Susi Pudjiastuti, untuk ikut turun tangan, seperti yang sering dilakukan di berbagai wilayah lainnya, memerangi kapal penangkap ikan asing.
“Kasihan para nelayan kita dan yang paling penting jangan sampai ikan-ikan kita dicuri, karena itu sama saja membuat ekonomi para nelayan jatuh menurun, karena pendapatan mereka jelas dari situ,” pungkasnya. (joe)
Discussion about this post