KALAMANTHANA, Muara Teweh – Langkah pasangan nomor urut 2 Taufik Nugraha dan Ompie Herby, sungguh teramat berat. Bukan hanya berhadapan dengan petahana Nadalsyah yang kenyang makan asam dan garam politik di Kabupaten Barito Utara, Kalimantan Tengah, tetapi juga melawan mitos politik yang sudah tercipta puluhan tahun, yakni PDI Perjuangan selalu kalah dalam perebutan Barut-1.
“Kami memang diusung oleh satu parpol saja, PDI Perjuangan. Tetapi sejak diumumkan secara resmi sebagai pasangan calon, saat itu pula saya menyatakan berkoalisi dengan seluruh rakyat Barut. Bersandar pada fragmen politik terkini itu pula, saya yakin bisa meraih hasil yang baik pada pilkada Barut 2018, karena saya maju dengan janji tidak akan mengkhianati kepercayaan rakyat dan menyerahkan seluruh diri saya untuk berbakti kepada rakyat,” ujar pria yang akrab disapa Upik itu di hadapan para pendukungnya saat kampanye terbatas di Kecamatan Teweh Selatan, Selasa (6/3/2018).
Taufik mengaku, jika merunut pada pekerjaan terakhir sebagai anggota DPRD dan pengusaha, dirinya sudah merasa cukup untuk menjalani kehidupan bahagia bersama keluarganya. Namun dia trenyuh melihat kehidupan rakyat Barut dan memutuskan maju sebagai calon bupati setelah mendapatkan rekomendasi dari PDI Perjuangan.
“Sebagai orang Barut, saya punya tanggung jawab moral untuk memajukan kehidupan rakyat di daerah ini dan saya selalu meyakini apa yang saya kerjakan harus meninggalkan nama baik. Jangan sampai saya dikenang sebagai orang yang gagal,” katanya. (mel)
Discussion about this post