KALAMANTHANA, Palangka Raya – Untuk menciptanya pertumbuhan ekonomi yang tidak lagi eklusif, dan memberikan kontribusi besar terhadap peningkatan pendapatan asli daerah (PAD) di Kalimantan Tengah, upaya yang bisa dilakukan Pemprov Kalteng yakni lebih serius membina dan memberdayakan pelaku Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM).
Selain itu juga hendaknya agar pembinaan lebih difokuskan pada pelaku UMKM yang hasil produknya dapat dijual ke provinsi ataupun negara lain.
“Langkah itu dapat dilakukan karena sekarang ini era digital yang dapat dimanfaatkan untuk memasarkan hasil produknya ke provinsi atau negara lain,”kata Kepala Bank Indonesia Perwakilan Kalimantan Tengah, Wuryanto, saat rilis bulanan di Kafe Tjilik Riwut, Rabu (7/3/2018).
Menurutnya, langkah Gubernur Kalimantan Tengah Sugianto Sabran, sudah tepat. Dimana berkeinginan mengoptimalkan pemanfaatan serta pemberian nilai tambah untuk menjadi produk kedua dan ketiga terhadap sumber daya alam (SDA), dari batubara, sirkon maupun CPO.
Hanya saja, hendaknya untuk pertumbuhan baru yang sifatnya selain SDA, seperti mengembangkan kepariwisataan perlu diperhatikan secara serius. Pasalnya daya ungkit kepariwisataan terhadap ekonomi kerakyatan sangat tinggi.
Apabila pariwisata berkembang, secara otomatis wisatawan domestik dan mancanegara akan semakin banyak datang ke Kalteng. Dampaknya, hotel dan rumah makan akan penuh. Begitu juga kerajinan-kerajinan tangan masyarakat akan laku semua.
Wuryanto juga meminta agar lmemperbanyak tempat hiburan dan menyelenggarakan festival sebagai upaya menggairahkan perekonomian, sehingga masyarakat dari provinsi lain melirik dan datang serta menghabiskan uangnya di Kalteng. (tva)
Discussion about this post