KALAMANTHANA, Jakarta – Mantan Bupati Kutai Timur, Mahyudin, bakal tergeser dari kursi Wakil Ketua MPR. Posisinya akan digantikan politisi Partai Golkar lainnya, Siti Hediati Hariyadi yang merupakan putri mantan Presiden Soeharto.
Ketua Koordinator Bidang Kepartaian DPP Golkar, Ibnu Munzir, membenarkan rencana pergantian itu. Menurutnya, proses sedang berjalan untuk menggeser Mahyudin. “Proses itu memang sudah berjalan,” ujarnya di Jakarta, Jumat (9/3) malam.
Ibnu mengatakan surat penetapan dikirimkan Sekjen DPP Partai Golkar Lodewijk Fredrich ke MPR untuk segera diproses. Ibnu mengatakan pergantian pimpinan MPR ini kemungkinan hanya untuk penyegaran saja.
“Saya tidak paham pertimbangan penggantian. Mungkin penyegaran saja,” jelas dia.
Isu penggantian Mahyudin dengan Titiek Soeharto sudah berhembus sejak akhir tahun 2017. Mahyudin sendiri telah berulang kali merespon isu tersebut.
Menurut dia, mekanisme pergantian pimpinan MPR tidak dapat serta merta dilakukan partai politik, sebab pimpinan MPR mewakili pula unsur DPD RI. Menurut Mahyudin terdapat aturan dalam UU MD3 tentang posisi jabatan di MPR.
Mahyudin bahkan mengatakan kabar pergantian dirinya dengan Titiek itu hanya sebatas rumor. Pasalnya, belum ada surat masuk dari Golkar ke Setjen MPR.
“Belum ada suratnya. Cuma rumor saja. Nggak ada itu,” katanya.
Dia pun menambahkan, sejauh ini belum ada pembicaraan di internal Partai Golkar terkait penggantian dirinya itu. “Makanya saya belum tahu. Belum ada pembicaraan, belum ada suratnya,” tambahnya.
Mahyudin merupakan politisi asal Kalimantan yang berkibar di pentas nasional. Pria kelahiran Tabalong, Kalimantan Selatan, ini menjejaki kariernya dari Kutai Timur. Dari Wakil Ketua DPRD Kutai Timur (2000-2001), Wakil Bupati Kurai Timur (2001-2003), hingga Bupati Kutai Timur periode 2003-2006. (ik)
Discussion about this post