KALAMANTHANA, Pulang Pisau – Sungguh memprihatinkan, meski dikabarkan ruas Jalan Poros Pulang Pisau – Bahaur bakal teranggarkan untuk pebangunannya di tahun 2018-2019, namun kondisinya sekarang terutama ruas antara Desa Kalawa, Desa Buntoi, Desa Sei Baru, Desa Kanamit, Desa Purwodadi, Desa Kanamit Jaya, Desa Garantung, Maliku dan seterusnya hingga menuju Bahaur penuh lumpur, kubangan, lubang-lubang besar meganga.
Dimana ruas jalan itu merupakan jalur pelintasan 4 Kecamatan yakni Kecamatan Kahayan Hilir, Kecamatan Maliku, Kecamatan Pandih Batu dan Kecamatan Kahayan Kuala, namun akses jalan sudah sulit untuk dilalui dan mengganggu pengguna jalan.
Kondisi jalan yang dibubuhi dengan hujan deras saat ini, menjadikan jalan tersebut seperti bubur, berkolam dan bahkan penuh jebakan disana-sini.
Loso, salah satu warga Desa Garantung, Kecamatan Maliku, mengaku kecewa dengan tidak adanya upaya dari kalangan pemerintah setempat untuk memperbaiki jalan yang makin hari semakin berlumpur.
Karena jalan yang tepatnya berada di pangkoh 6 ini merupakan akses satu-satunya menuju kecamatan lainnya.
“Jalan ini kalau tidak kami perbaiki secara swadaya bersama masyarakat lainnya, dengan cara menutup lubang-lubang besar, mencari kayu-kayu ke hutan untuk menutup lubang-lubang itu, dan juga menimpuk agar menutupi lubang ini, maka pengguna jalan tidak akan bisa lewat pak, dan bahkan setiap saat saja lubang sepanjang jalan ini memakan korban, meski tidak ada yang parah pak,” ucap Loso seraya diamini rekan-rekannya.
Loso, mengungkapkan untuk mengurangi semakin parahnya kerusakan jalan di desanya, maka pihaknya terpaksa meminta sumbangan dari pengguna jalan secara suka rela, hal ini untuk biaya mengangkut kayu dari hutan, biaya minyak dan setelah itu menimbun dan menumpukan kayu hasil hutan ke jalan, setidaknya mengurangi genangan air dan lubang menjadi semakin membesar.
“Kalau jalan itu tidak terus-terusan kami timbun, maka parahnya kerusakan jalan itu sampai kerumah-rumah kami yg tidak jauh dari jalan itu. Dan bahkan sekarang halaman kami sudah ada yang kena dari kerusakan jalan itu,” katanya.
Sementara itu Supri warga setempat ini juga menjelaskan, rusaknya kondisi jalan ini juga diperparah dengan seringnya Truk-Truk Sawit bermuatan beban berat, sehingga kondisi jalan semakin parah di sepanjang ruas jalan. Apa lagi ruas jalan poros itu belum ada perbaikan maupun peningkatan khususnya pengaspalan jalan.
Namun makin banyaknya mobil-mobil bermuatan material melewati jalan-jalan tersebut, dan ditambah seringnya turun hujan, maka kondisi ruas jalan pun semakin banyak rusak dan digenangi air.
Ia juga mengungkapkan tidak sedikit Anggota DPRD bahkan tingkat Provinsi yang melakukan sosialisasi ke rumah-rumah warga, berhubung karena mereka ingin mencalonkan diri kembali pada tahun 2019 mendatang, janji-janji politik pun tersebar dan bertebaran.
“Warga saat ini sudah cerdas dan dapat menentukan pilihan, yang mana datang dengan janji politik dan yang datang dengan niat baik. Jadi jika zaman sekarang menggumbar janji-janji politik, lebih baik tak usah lah, percuma juga,” ungkapnya.
Pihaknya mengharapkan, agar Anggota-Anggota DPRD itu benar-benar datang dengan niat baik, bukan dengan janji-janji politik dengan tujuan membuat senang warga, namun bukti untuk kemaslahatan dan kepentingan warga setelah itu di abaikan.
“Kami sudah paham, dan kami pun sudah mengerti tujuan dari mereka. Semoga saja kedepan Anggota Dewan kita terhormat ini betul-betul memberikan bukti nyata, khususnya masalah infrastruktur yang menjadi satu-satunya akses perekonomian di desa,” tutupnya.(app)
Discussion about this post