KALAMANTHANA, Palangka Raya – Saat calon Wakil Wali Kota Palangka Raya, Habib Said Ahmad Fawzy Zain Bachsin,melakukan blusukan, ada desakan dari masyarakat agar Sekolah Dasar (SD) yang dibakar beberapa waktu lalu segera dibangun, sehingga anak-anak mereka dapat kembali nyaman menempuh pendidikan.
“Orangtua mengeluhkan karena proses belajar anak-anak mereka terganggu. Karena ada yang masuknya bergantian. Saya tidak tahu kenapa ini dibiarkan. Ini salah satu misi kami juga agar cepat diselesaikan,”kata Habib Fawzy, di Palangka Raya, Selasa (24/5/2018).
Menurut mantan Ketua DPRD Kalteng ini, hendaknya Pemkot Palangka Raya, segera membenahi SD yang dibakar, karena sudah cukup lama setelah peristiwa terjadinya pembakaran sejumlah sekolah ini. Selain itu agar siswa dapat mengejar ketertinggalan pelajaran.
Diakuinya, sektor pendidikan dan kesehatan memang masuk dalam prioritas program kerja dirinya dan calon Wali Kota Palangka Raya, Aries Marcorius Narang, apabila dipercaya mengemban tugas sebagai pemimpin Kota Cantik. Untuk itulah, keduanya sepakat akan meluncurkan kartu jempol.
Di samping akan berjuang untuk meningkatkan APBD. Pasalnya jika mengandalkan APBD yang hanya sebesar Rp 1,1 triliun, rasanya sulit mencapai target pembangunan yang diiinginkan. Di sinilah, diperlukan pendekatan bantuan dari Pemprov Kalteng dan Pemerintah Pusat.
“Kita juga harus membenahi kota ini. Karena suatu saat, kita ingin, ini jadi ibukota negara. Kalau sarana, prasana, mental dan spritual tidak kita siapkan, takutnya akan tersisih oleh persaingan berikutnya. Itu yang harus kita jaga betul-betul, jangan sampai tersisih di rumah sendiri,” ujarnya.
Di bidang kesehatan, masyrakat menginginkan agar pelayanan kesehatan ditingkatkan lagi, khususnya masalah antrean di RSUD Doris Sylvanus Palangka Raya, yang dinilai masyarakat semakin membludak tapi tidak ada perbaikan pelayanan.
Tentu saja ini bisa diatasi, jika keberadaan RS Kota Palangka Raya dioptimalkan pemanfaatannya. Ditambah dengan RS Tangkiling dan pelayanan puskemas di daerah terpencil, sehingga yang berobat ke RS Doris hanyalah pasien yang butuh penanganan yang memang di RS lain tidak bisa ditangani karena keterbatasan tim medis dan peralatan. (tva)
Discussion about this post