KALAMANTHANA, Palangka Raya – Jajaran Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI) Kalimantan Tengah, tidak pernah mengabaikan atlet yang berasal dari Kalimantan Tengah, yang saat ini tengah mengikuti even Asian Games 2018, di Jakarta dan Palembang.
Terbukti usai menghadiri pembukaan olahraga antar negara Asia ini di Stadion Gelora Bung Karno Jakarta, Sabtu (18/8), langsung ikut menyaksikan aksi pemanah Kalteng Linda Lestari.
“Saya nonton cabor panahan dan sekalian mau menemui atlet Kalteng. Ternyata tidak semudah seperti nonton Sea Games atau PON, ketika masuk venue, pemeriksaan dilakukan begitu ketat dan kita tidak bisa menemui atlet karena arealnya beda,”kata Sekretaris Bidang Pembinaan Prestasi KONI Kalteng Pinten, di Palangka Raya, Senin (23/8).
Walaupun sangat ketat, akhirnya berhasil juga menemui Linda, meskipun waktunya hanya sekitar dua menit saja. Pasalnya setelah itu, langsung ikut bertanding lagi. Jadi, lanjutnya, tidak semudah yang dipikirkan, tidak hanya di venue pertandingan, tapi juga di karantina tempat atlet menginap.
Bahkan, salah satu panitia panahan asal Kalteng, Fifin Hanyi saja, tidak bisa sembarang menemui atlet padahal sama-sama berada di venue pertandingan.
Sekretaris Umum KONI Kalteng Ferry S Lesa, sangat menyayangkan adanya opini yang berkembang, bahwa KONI terkesan melakukan pembiaran terhadap atlet yang tengah membela nama Indonesia.
Pasalnya untuk pelaksanaan Asian Games, baik KONI pusat sampai daerah tidak berperan dan terlibat, karena merupakan kapasitas Indonesian South East Asian Games Organizing Committee (Inasco). Berbeda halnya dengan Pekan Olahraga Nasional (PON). Hal ini yang membuat orang sering salah kaprah.
Memang ada sejumlah atlet dari cabor panahan, dayung, atletik, tenis meja dan softball yang ikut Asian Games. Tapi Pengurus Provinsi (Pengprov) tidak pernah melaporkan secara tertulis ke KONI, hanya secara lisan saja. Sedangkan untuk Softball tidak pernah sama sekali melaporkan baik lisan maupun tulisan.
Kepala Sekretariat KONI Kalteng Gading, membenarkan kalau tidak ada surat pemberitahuan dari pengprov cabor yang menyatakan atletnya masuk ke Asian Games. Hanya mengetahuinya secara lisan saja, namun permberitahuan resminya tidak ada, termasuk cabor sofball putri, tidak ada pemberitahuan.
Terpisah, Ketua Pengprov Sofball/Baseball Kalteng Pengan D Timpun mengatakan surat pemberitahuan atlet masuk Asian Games, sudah lama diserahkan ke KONI Kalteng, 2017 lalu, setelah mengikuti kejuaraan Sofball di Ujung Pandang.
“Pada saat itu kami melaporkan ke KONI bahwa ada 6 atlet yang masuk seleknas dan hanya satu atlet asal Katingan yang berhasil lolos ke Asian Games,”imbuhnya. (tva)
Discussion about this post