KALAMANTHANA, Muara Teweh – Kementerian Pertanian RI menargetkan kepada Pemkab Barito Utara, Kalimantan Tengah, supaya mengembangkan tanaman jagung seluas 16.096 hektare pada tahun 2018. Lokasi pengembangan di tujuh kecamatan yang berada di daerah ini.
Bupati Barut Nadalsyah menyebutkan hal ini ketika menjawab pertanyaan Fraksi PDI Perjuangan, tentang pengembangan tanaman jagung, kemarin. Tujuh kecamatan yang dijadikan lokasi pengembangan lahan jagung adalah Kecamatan Teweh Tengah, Teweh Timur, Teweh Selatan, Teweh Baru, Lahei, Lahei Barat, dan Gunung Timang. “Pada 2018, Kabupaten Barut kembali menjadi sasaran program pengembangan jagung dari Kementerian Pertanian,” ujarnya di Muara Teweh.
Sebelumnya pada 2017, sebut Nadalsyah, telah dilakukan pengembangan tanaman jagung seluas enam ribu hektare dalam bentuk perluasan areal tanaman baru (PATB) yang juga dilaksanakan oleh Kementerian Pertanian. Adapun yang dapat direalisasikan seluas 7.860 hektare mencakup PATB seluas enam ribu hektare dan lahan eksisting 1.860 hektare.
Kepala Dinas Pertanian Kabupaten Barut Setia Budi mengatakan, perluasan lahan pertanian tanaman jagung ini dikembangkan di lima kecamatan yang lahannya dinilai sangat cocok untuk ditanami jagung seperti di Kecamatan Teweh Tengah, Teweh Timur, Teweh Baru, Gunung Timang, dan Kecamatan Gunung Purei.
“Berkaitan program perluasan lahan tanam jagung ini, pada setiap wilayah kecamatan telah ditempatkan tenaga penyuluh, sehingga para petani mendapatkan bimbingan terkait tata cara bertani untuk mendapatkan hasil yang lebih baik,” ujanya di Muara Teweh, Jumat (31/8/2018).
Seperti yang telah dikembangkan di Kecamatan Teweh Timur, sambung Budi, kelompok tani telah berhasil mengembangkan peternakan dengan memberikan makanan ternak melalui pengolahan pakan ternak dari tanaman jagung. Sistem ini bisa mengurangi biaya dibandingkan dengan membeli sendiri.(mel)
Discussion about this post