KALAMANTHANA, Palangka Raya – Asap pekat yang hampir sepekan ini mulai menyelimuti kawasan Kota Palangka Raya dan sekitarnya, ternyata lebih banyak disebabkan asap kiriman dari kabupaten tetangga, khususnya Pulang Pisau.
Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Tjilik Riwut, Palangka Raya mencatat, hingga Selasa (2/10/2018) pagi, di Kalimantan Tengah terdeteksi sebanyak 155 titik panas. Terbanyak di bagian selatan yakni Kabupaten Pulang Pisau, Kapuas dan sekitarnya.
“Sehingga ada wilayah di beberapa Kalimantan Tengah, diselimuti kabut asap terutama Palangka Raya dan sekitarnya,” kata Prakirawan BMKG Candra Mukti, di Palangka Raya.
Diakuinya, memang sejumlah wilayah di Kalimantan Tengah masih mengalami musim kemarau, yakni bagian tengah dan selatan. “Sehingga bagian tengah dan selatan memang harus kita waspadai, potensi munculnya titik api masih cukup banyak,” ujarnya.
Apalagi BMKG memprediksi, untuk musim penghujan di bagian ini, akan terjadi pada akhir Oktober atau akhir November. Sedangkan wilayah bagian utara seperti Gunung Mas, Murung Raya dan Barito Utara, awal musim hujan minggu pertama Oktober.
Perkiraan hujan di bagian selatan, kategorinya masih cukup rendah. Sedangkan bagian tengah dan utara masuk kategori menengah.
Sedangkan untuk November memang sudah masuk musim hujan dengan curah hujan tinggi dan sifat hujan masih kategori menengah . Sementara pada Desember mendatang, curah hujan cukup tinggi karena sudah masuk musim hujan.
Ditambahkannya, selama dua hari berturut-turut dari 3-4 Oktober, gelombang laut tinggi, sekitar 1,25-2,5 meter. Kemudian 0,25-1 meter. Hal ini dipengaruhi karena angin di daerah pesisir cukup tinggi. (tva)
Discussion about this post