KALAMANTHANA, Nunukan – Rumah Krisman, warga Sebuku, Kabupaten Nunukan yang jadi korban terkaman buaya, ramai dikunjungi kerabat dan tetangganya. Tapi, apa yang mereka tunggu-tunggu, belum juga datang.
Para warga, terutama kerabat, keluarga, dan tetangga Krisman, datang silih berganti ke rumah yang terletak di RT 01 Desa Pembeliangan itu. Semuanya datang dengan wajah duka dan penuh harap agar ada kejelasan soal nasib Krisman.
Para tetangga ingin mengetahui bagaimana sebenarnya nasib Krisman, pria berusia 41 tahun yang jadi korban terkaman buaya di Sungai Bungkayang atau karena dekat dengan lokasi Sebuku kerap juga disebut Sungai Sebuku itu. Mereka menanti pihak-pihak terkait menemukan jasad Krisman.
Sampai Rabu (11/5/2016), Kepala Basarnas Kabupaten Nunukan, Octavianto, menyatakan belum menemukan kejelasan soal nasib Krisman. Dia membenarkan, pencarian kembali dilakukan sekitar pukul 04.30 waktu setempat di lokasi kejadian perkara di Sungai Bungkayang Kecamatan Sebuku itu hingga pukul 16.00 Wita belum juga ditemukan keberadaan korban.
Korban saat itu sedang menarik kayu gelondongan menggunakan perahu kayu bermesin itu bersama istrinya bernama Rahma alias Simang (41) tiba-tiba diterkam buaya sekitar pukul 15.00 wita hingga ditarik masuk sungai.
Tim pencarian yang dilakukan Basarnas bersama warga, kepolisian dan TNI AD setempat sejak mendapatkan laporan Selasa malam (10/5) sekitar pukul 21.00 wita namun belum menemukan tanda-tanda keberadaan korban meskipun telah dilakukan penyusuran sungai tersebut menggunakan perahu karet dan perahu bermesnin milik warga.
Informasi lain sebelumnya menyebutkan Krisman (41), sedang mandi di sungai setelah mengambil kayu bersama istrinya, Simang (30) di Sungai Sebuku, sekitar 100 meter dari Gunung Patah Tenggaruk, Desa Pembeliangan, Kecamatan Sebuku. (ant/akm)
Discussion about this post