KALAMANTHANA, Muara Teweh – Man proposes, but God disposes. Manusia berencana, tetapi Tuhan yang menentukan. Dua anak muda itu, Muhammad Asrofal (17) dan Hari Fahrul Raji (16) tidak pernah sampai ke Montallat.
Perjalanan mereka terhenti di Km 29. Akibat tabrakan, Asrofal yang mengendarai motor mengalami luka serius di bagian kepala. Ia meninggal seketika di TKP.
Sedangkan temannya, Hari, sempat dilarikan ke ICU RSUD Muara Teweh, dalam kondisi tidak sadarkan diri. Pemuda yang tinggal di Jalan Yetro Sinseng, Muara Teweh ini mengalami luka lebam di mata kanan, luka lecet di tangan kanan dan kaki kanan.
Korban tiba di RSUD sekitar pukul 15.00 WIB. Tenaga medis dan paramedis RSUD berjuang keras menyelamatkan nyawa korban. Tetapi setelah empat jam, tepat sehabis maghrib, Hari kembali kepada Penciptanya. Seluruh keluarga besar SMKN 1 Muara Teweh berduka.
Hingga Selasa (6/11/2018), polisi secara intensif memeriksa sang sopir Romdhon. Dia masih belum ditahan dan berstatus sebagai terperiksa, karena masih dalam proses penyelidikan.
“Sopir masih diperiksa. Kami terus mengumpulkan keterangan saksi, mengamankan barang bukti serta melaksanakan penyelidikan dan penyidikan,” terang Kepala Satuan Lalu Lintas Polres Barut AKP Zulyanto L Kramajaya, Selasa (6/11/2018) pagi Leonardi, perwira penyandang tiga balok.
Kecelakaan itu sendiri terjadi di Jalan Negara Muara Teweh-Banjarmasin, Km 29, Desa Hajak, Kecamatan Teweh Baru, Kabupaten Barito Utara, Kalimantan Tengah, Senin (5/11). Asrofal berboncengan dengan Hari hendak menuju ke kampung halaman Asrofal di Kecamatan Montallat. Jalur perjalanan melalui jalan negara, bukanlah jalur yang asing bagi Asrofal. Dia santai mengendarai sepeda motor Beat.
Setiba di Km 29, saat bersamaan dari arah depan muncul sebuah truk fuso Hino, warna merah. Kendaraan bernomor polisi DA 8157 CD ini hendak ke Muara Teweh. Truk dikemudikan sopir bernama Romdhon. Jalur di Km 29 merupakan jalan lurus yang dilengkapi marka garis lurus. (mel)
Discussion about this post