KALAMANTHANA, Nunukan – Sudah lebih 2×24 jam, jasad Krisman belum juga berhasil ditemukan. Badan SAR Nasional (Basarnas) Kabupaten Nukukan, Kalimantan Utara, mengalami kendala arus Sungai Bungkayang di Desa Pembeliangan, Kecamatan Sebuku, yang cukup deras, menyulitkan pencarian korban terkaman buaya ganas itu.
Kepala Basarnas Kabupaten Nunukan, Octavianto di Nunukan, Kamis (12/5/2016) mengatakan memasuki hari ketiga pencarian korban Krisman (41), belum membuahkan hasil meskipun berbagai upaya telah dilakukannya bersama tim pencari lainnya.
“Tim pencari memang mengalami kendala dimana arus air Sungai Bungkayang sangat deras sehingga menyulitkan mempercepat pencarian korban,” kata dia.
Ia mengutarakan, akibat arus air sungai yang deras itu menjadi penghalang bahkan menjadi ancaman tim pencari yang terdiri dari Basarnas, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD), Brimobda, Polsek Sebuku, Koramil Sebuku, Tim Sar PT Sago Pratama dan masyarakat setempat.
Arus air Sungai Bungkayang yang deras menjadi perhatian khusus tim pencari yang saat ini dibagi dua regu dengan pencarian yang berlawanan arah. Sungai itu selama ini dikenal sebagai sarang buaya ganas.
Selain itu, Octavianto juga mengungkapkan, Sungai Bungkayang ini banyak kayu-kayu yang hanyut dengan ukuran besar berdiameter dua meter panjang 20 meter. Kayu-kayu itu kadang muncul tiba-tiba di permukaan sungai kemudian tertabrak perahu.
“Banyak sekali kendala yang dialami tim pencarian selain arus sungai yang cukup deras juga banyaknya kayu-kayu yang hanyut yang berukuran besar dan panjang,” kata Kepala Basarnas Nunukan ini.
Pencarian korban bernama Krisman (41), warga RT 01 Desa Makmur Kecamatan Sebuku Kabupaten Nunukan ini diterkam buaya dari belakang saat sedang menarik kayu gelondongan di Sungai Bungkayang bersama istrinya bernama Rahma alias Simang (31). (ant/ama)
Discussion about this post