KALAMANTHANA, Muara Teweh – Kasus perkelahian berdarah di Taman Lampion Wirapraja, Kelurahan Melayu, Kecamatan Teweh Tengah, berujung perdamaian. Tapi, tak urung, aparat Polres Barito Utara pun membeberkan kronologis bagaimana peristiwa itu terjadi.
Kepala Satuan Reskrim Polres Barut, AKP Samsul Bahri, didampingi Kepala Urusan Bin Ops, Ipda Ardiyanto, menyebutkan perkelahian itu bermula saat seorang remaja, Aidil Mahmud dan seorang temannya nongkrong di taman sambil menenggak minuman keras. Aidil sendiri adalah anak muda Desa Benangin V yang sedang jalan-jalan di Muara Teweh.
Saat mereka minum-minum tersebut, lalu datang seorang warga sekitar yang menjemput anaknya. Sambil mengajak anaknya pulang, warga yang diidentifikasi sebagai ASN ini, menegur Aidil dan temannya supaya berhenti minum-minum.
Rupanya teguran tidak diterima dengan baik. Salah satu di antara Aidil dan kawannya itu mengeluarkan pisau. Inilah yang memancing warga itu untuk kembali sambil menenteng kapak. Perkelahian dua lawan satu pun terjadi dan Aidil mengalami luka di bagian kepala.
Dia, pada Rabu (12/12) itu juga, langsung dilarikan ke Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Muara Teweh untuk menjalani perawatan.
Peristiwa perkelahian itu sendiri akhirnya diselesaikan dengan cara berdamai. Samsul Bahri mengatakan kedua pihak dengan didukung keluarga masing-masing sepakat berdamai. “Kasusnya belum menjadi Laporan Polisi, sehingga belum ada penyelidikan. Itu salah satu pertimbangan untuk mendamaikan kedua pihak,” ujar Samsul di Muara Teweh, Senin (17/12/2018).
Menurut Samsul, polisi bertindak sebagai mediator untuk mendamaikan kedua pihak, karena belum masuk tahap penyelidikan. “Kalau kasus itu berjalan, kami tidak bisa mendamaikan, tetapi harus mengikuti proses hukum. Bila ada perdamaian, itu hanya disisipkan dalam berkas pemeriksaan sebagai hal meringankan,” ucapnya.
Sedangkan Ardiyanto mengklarifikasi keterangan warga berinisial R yang dimuat media tentang keterlibatan Indra (18), siswa sebuah SMK di Muara Teweh. Ia memastikan, Indra tidak berada di Taman Lampion Wirapraja, ketika terjadi perkelahian dua lawan satu yang berujung pengampakan. Adapun Aidil setelah dirawat, kini sudah kembali ke Benangin. “Indra datang menjemput sepupunya, Aidil. Dia tidak ada kaitan dengan perkelahian,” paparnya. (mel)
Discussion about this post