KALAMANTHANA, Palangka Raya – Berdasarkan data 2017 dari Dinas Koperasi dan UMKMKalimantan Tengah, tercatat jumlah UMKM di seluruh kabupaten/kota sebanyak 34.906 unit. Jumlah ini relatif masih kecil atau sebesar 1,34 persen jika dibandingkan jumlah penduduk Kalimantan Tengah.
Apabila dilihat dari jumlah kredit yang disalurkan perbankan di KalimantanTengah, proporsi penyaluran kredit UMKM baru sebesar 21 persen atau hanya sedikit di atas ketentuan penyaluran kredit UMKM oleh perbankan sebesar 20persen.
Hal itu disampaikan Kepala Perwakilan Bank Indonesia Kalimantan Tengah, Wuryanto, Selasa (18/12/2018), saat pertemuan tahunan dengan seluruh perbankan, di Swissbell Hotel Palangka Raya
Beberapa tantangan yang dihadapi UMKM di antaranya keterbatasan kemampuan produksi, terbatasnya lingkup pemasaran, kurangnya modal, hingga belum memahami pencatatan laporan keuangan usaha.
Hal ini, tentu saja menghambat UMKM untuk tumbuh dan berkembang, sehingga dibutuhkan insentif dan bantuan yang berpihak kepada pelaku UMKM di Kalimantan Tengah. Selain itu, pengembangan ekonomi syariah memiliki potensi untuk menjadi sumber pertumbuhan ekonomi baru di Kalimantan Tengah.
Besarnya pasar produk halal, kosmetik halal, fashion syariah dan wisata halal di Indonesia menjadi potensi bagi Kalimantan Tengah untuk mengembangkan produk tersebut dan iku tterlibat dalam value chain ekonomi syariah nasional.
“Meskipun belum menunjukkan perkembangan yang cukup berarti di Kalimantan Tengah, keberadaan 44 pondok pesantren di Kalimantan Tengah menjadi potensi tersendiri untuk dikembangkan,” ujarnya.
Untuk itu BI telah dan akan terus melakukan pemberdayaan ekonomi pesantren untuk menciptakan sumber daya manusia yang unggul dan berkualitas, serta memiliki jiwa wirausaha. Dengan begitu, diharapkan dengan kualitas SDM pesantren yang berkualitas, dan memiliki produk unggulan yang bernilai tambah terhadap perekonomian, pesantren dapat menjadi hulu dari pengembangan ekonomi syariah di Kalimantan Tengah.
Menghadapi tantangan tersebut, dibutuhkan sinergi dan kontribusi dari setiap elemen masyarakat di Kalimantan Tengah. Hendaknya pemerintah dapat merangkul setiap elemen yang ada ditengah masyarakat, pelaku usaha, asosiasi, instansi vertikal, akademisi hingga nasyarakat secara umum untuk bersinergi dalam membangun Kalimantan Tengah.
Sinergi juga tidak dapa tlepas dari upaya untuk terus meningkatkan kualitas SDM di Kalimantan Tengah. Etos kerja yang baik, dan disiplin harus dapat dijunjung tinggi oleh setiap ASN agar dapat memberikan kualitas pelayanan yang terbaik terhadap pembangunan Kalimantan Tengah.
“Akselerasi pertumbuhan ekonomi adalah upaya kita bersama untuk mendorong pertumbuhan ekonomi Kalimantan Tengah yang inklusif dan berkelanjutan. Demi meningkatkan kesejahteraan masyarakat, menuju Kalteng Berkah,” imbuhnya. (tva)
Discussion about this post