KALAMANTHANA, Palangka Raya – jumlah penduduk miskin di Provinsi Kalimantan Tengah September 2018 mencapai 136.446 orang (5,10 persen), berkurang 1.438 orang (0,16 persen poin) dibandingkan dengan penduduk miskin pada September 2017 yang berjumlah 137.884 orang (5,26 persen).
“Berdasarkan daerah tempat tinggal, selama periode September 2017 – September 2018, jumlah penduduk miskin di daerah perkotaan berkurang 210 orang (0,45 persen poin) sedangkan daerah perdesaan berkurang 1.228 orang, namun secara persentase naik 0,04 persen poin,”kata Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Kalimantan Tengah, Yomin Tofri di Palangka Raya, Selasa (15/1/2019)
Sedangkan menurut Yomin, selama September 2017 – September 2018, Garis Kemiskinan naik sebesar 5,08 persen, yaitu dari Rp 406.836 per kapita per bulan pada September 2017 menjadi Rp 427.494 per kapita per bulan pada September 2018.
Dengan memperhatikan komponen garis kemiskinan (GK), yang terdiri dari garis kemiskinan makanan (GKM) dan garis kemiskinan bukan makanan (GKBM), terlihat bahwa peranan komoditi makanan masih jauh lebih besar dibandingkan peranan komoditi non makanan (perumahan, sandang, pendidikan dan kesehatan).
“Pada September 2018, sumbangan GKM terhadap GK cukup besar, yaitu 79,07 persen, sedangkan GKBM hanya sebesar 20,93 persen saja.Komoditi makanan yang memberi sumbangan terbesar pada GK adalah beras, yaitu sebesar 20,56 persen di perkotaan dan 27,20 persen di perdesaan,”ujarnya.
Adapun sepuluh komoditi makanan yang memberikan sumbangan terbesar di perkotaan terdiri dari beras, rokok kretek flter, daging ayam ras, telur ayam ras, gula pasir, mie instan, kue basah, daging sapi, kopi bubuk & kopi instan (sachet) dan tahu.
Sedangkan di perdesaan terdiri dari beras, rokok kretek filter, gula pasir, daging ayam ras, kue basah, telur ayam ras, mie instan, kopi bubuk dan kopi instan (sachet), bawang merah dan cabe rawit.
Komoditi bukan makanan yang memberikan sumbangan terbesar untuk Garis Kemiskinan adalah perumahan (6,75 persen di perkotaan dan 6,71 persen di perdesaan). Kemudian lima komoditi bukan makanan yang memberikan sumbangan terbesar di perkotaan terdiri dari perumahan, bensin, listrik, air, dan pendidikan. Sedangkan di perdesaan terdiri dari perumahan, bensin, listrik, pendidikan, dan perlengkapan mandi. (tva)
Discussion about this post