KALAMANTHANA, Pulang Pisau – Akses jalan satu-satunya di Desa Tanjung Taruna, Kecamatan Jabiren Raya, Kabupaten Pulang Pisau, Kalimantan Tengah, berupa jembatan sepanjang 470 meter yang dibangun tahun 2013 sampai saat ini masih belum ada perbaikan. Hal itu, tentunya akan mengganggu aktivitas dan membahayakan masyarakat setempat saat melintasi jalan tersebut.
Demikian disampaikan Kepala Desa Tanjung Taruna, Udin Agun, saat dibincangi wartawan , Rabu (23/1/2019). Pihaknya sangat ingin desanya juga mendapatkan perhatian serius dari pemerintah kabupaten setempat.
“Mudahan jembatan rawa di desa kami ini dapat ditinjau pihak Pemda Pulpis atau dinas terkait. Karena, akses jalan berupa jembatan kayu menuju desa sepanjang 470 meter yang dibangun pada 2013 lalu, dengan kayu balangiran sudah cukup lapuk, terutama di bagian pondasi bawah atau tiang bawah penyangga jembatan (tongkat bawah),” ucapnya.
Ia mengungkapkan, sejak menjabat menjadi kades wilayah tersebut ia sudah beberapa kali mengusulkan perbaikan jambatan tersebut, baik kepada Pemkab Pulpis bahkan kepada anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Pulpis, agar titian jembatan berupa kayu diganti dengan jalan cor beton, dengan harapan dapat di lewati roda empat. Namun, sampai saat ini masih belum ada tindaklanjutnya.
“Dengan itu, saya pribadi mengharapkan, kiranya pemerintah bisa meninjau dan mempertimbangkan terkait hal ini. Sebab, akses jalan ini sangat penting bagi masyarakat,” katanya.
Dengan kondisi pondasi jembatan yang sudah mulai lapuk itu, lanjutnya, kebanyakan masyarakat lebih memilih menempuh jalur sungai untuk berpergian dengan menggunakan perahu ces, ketimbang lewat jalan darat mengingat risiko yang ditimbulkan.
Ditambahkannya, hal ini nantinya juga akan berdampak kepada aktivitas dan perekonomian masyarakat yang terkendala akibat akses jalan yang tidak memadai ini.
“Para pengendara roda dua maupun pejalan kaki saat melintasinya banyak yang merasa was-was, saat melintas di titian jembatan tersebut. Menempuh jalur air juga tidak begitu baik, karna kondisi sungai juga mulai tidak terprihara dengan baik,” tutupnya. (app)
Discussion about this post