KALAMANTHANA, Muara Teweh – Waktu penutupan lokalisasi Merong (Lembah Durian) di Km 3,5, Kelurahan Melayu, Kabupaten Barito Utara, Kalimantan Tengah, kian mepet. Tekad pemerintah juga sudah bulat. Tetapi para muncikari atau germo, meminta pengunduran waktu penutupan, sampai hutang-hutang mereka dan anak buahnya lunas.
Sampai kapan kira-kira hutang mereka lunas? Salah satu pengelola wisma, Saripudin Noor alias Udin angkat bicara. “Sosialisasi penutupan lokalisasi, kami tidak bantah. Namun mengingat kami pernah kena musibah kebakaran, untuk membangun wisma baru kami harus pinjam uang dari bank. Kami sangat berharap, kalau bisa dekat akhir tahun 2019, baru ditutup,” ujar dia di Muara Teweh, Kamis (7/1/2019).
Pria pemilik tiga wisma dengan anak asuh yang terkenal semok-semok ini, menambahkan, bukan hanya pemilik wisma, para PSK juga tercatat masih memiliki hutang di bank, hutang kepada rentenir, dan hutang kepada para pemilik wisma. Jika penutupan dilakukan usai pemilu, kemungkinan problema hutang dengan berbagai pihak belum terselesaikan.
“Pokoknya, akhir tahun 2019 tutup. Kami hanya minta waktunya dimundurkan,” katanya. (mel)
Discussion about this post