KALAMANTHANA, Pulang Pisau – Pemerintah Kabupaten Pulang Pisau, Kalimantan Tengah mempredikasikan lonjakan arus balik mudik Lebaran 2019 di pelabuhanan Bahaur akan jatuh pada 7 dan 8 Juni 2019. Oleh karena itu pihak Pemerintah setempat akan mempersiapkan hal tersebut.
“Kita lihat situasi pada puncak arus mudik dan kita bisa perkirakan potensi pada tanggal 7-8 Juni,” ucap Kepala Dinas Perhubungan Pulpis Jhon Oktoberiman.
Ia menjelaskan, proses pelaksanaan angkutan Lebaran di Pelabuhan Bahaur, pada Jumat (31/5/2019) lalu, telah sampai dengan selamat di Pelabuhan Paciran Lamongan, pada minggu (2/6/2019).Sementara untuk jadwal kembalinya berlayar KMP Drajat Oaciran menuju Pelabuhan Bahaur akan dilaksanakan pada tanggal 7 Juni 2019 akan datang.
“Untuk arus balik lebaran tahun ini, kita meramalkan adanya pelonjakan penumpang dari Pelabuhan Lamongan ke Pelabuhan Bahaur. Kita akan antisifasi itu, belajar dari pengalaman sebelumnya,” ungkapnya.
Sebelumnya Pemudik lebaran yang melalui rute Bahaur-Paciran, Lamongan mengalami lonjakan yang sangat signifikan. Bahkan KMP Drajat Paciran yang melayani rute tersebut terpaksa membawa penumpang melebihi batas toleransi.
Hal itu diketahui setelah Bupati Pulang Pisau Edy Pratowo bersama rombongan pejabat daerah pulang pisau mengunjungi langsung pelabuhan bahaur dalam rangka pengecekan langsung di kondisi lonjakan pemudik, dimana semakin dekatnya Hari Raya Idul Fitri 2019/1440 H, penumpang KMP Drajat Paciran di pelabuhan bahaur semakin membeludak dan dipenuhi penumpang.
Kapal angkutan penumpang dan barang itu hanya menyediakan kapasitas tempat tidur untuk 350 penumpang dan mendapat dispensasi sebanyak 402 penumpang. Namun dispensasi itu tampaknya belum mampu mengakomodasi besarnya minat pemudik yang ingin menggunakan jasa kapal tersebut.
Kendati mengangkut penumpang melebihi toleransi, Kapten KMP Drajat Paciran, Kapten Cecep Ahmayadi memastikan KMP Drajat Paciran aman untuk menyeberangi laut Jawa.“Yang menjadi kendala hanya fasilitas tempat tidur yang tidak mencukupi bagi penumpang,” kata Cecep kepada Bupati Pulang Pisau, Edy Pratowo saat melakukan monitoring persiapan arus mudik, Sabtu pagi (1/6/2019).
Menurutnya, jika tidak ada tuntutan dari penumpang untuk fasilitas tempat tidur hal itu tidak jadi masalah.
“Kalau yang penting terangkut, aman saja. Semua terangkut. Yang kami khawatirkan kalau penumpan menuntut fasilitas tempat tidur. Untuk itu, kondisi ini yang harus disampaikan kepada penumpang,” katanya.
Cecep mengungkapkan, ruang di kapal tersebut tersedia cukup luas. Di mana-mana, baik itu Pelni dengan situasi seperti saat ini tidak akan mencukupi. Akhirnya penumpang yang penting terangkut.
Ia mengaku, terkait standar keselamatan penumpang tidak ada masalah.“Kalau untuk keselamatan penumpang aman saja. Kami juga menyediakan life jaket sebanyak 586. Untuk fasilitas kamar mandi juga aman,” tegasnya lagi. (app)
Discussion about this post