KALAMANTHANA, Muara Teweh – Sejumlah kerabat keluarga menyayangkan ulah Sukarni, mantan kepala desa Ipu, Kecamatan Lahei, Barito Utara, Kalimantan Tengah. Pasalnya, dia ikut melibatkan putranya yang masih di bawah umur dalam urusan dendamnya dengan Askameng.
Boy (nama samaran), ikut diajak Sukarni menyerang Askameng yang terhitung masih keponakannya. Boy sendiri disebut-sebut sebagai pelajar sebuah SMA di Barito Utara.
“Kasihan anaknya itu. Secara hukum dan psikologis itu bisa berakibat buruk terhadapnya,” ujar salah seorang anggota keluarga Askameng di RSUD Muara Teweh, Kamis (13/6/2019).
Korban Askameng diserang oleh Sukarni di sebuah rumah dekat PDAM Muara Teweh, ketika sedang berhappy dengan empat temannya. Saat mereka asyik menikmati musik keyboard organ tunggal, mendadak Sukarni dan anaknya yang masih pelajar SMA datang, lalu menyerang secara membabi-buta dengan senjata tajam.
Kepala Satuan Reskrim Polres Barut AKP Samsul Bahri didampingi Kaur Bin Ops Iptu Ardiyanto, membenarkan kedua pelaku telah menyerahkan diri ke Mapolres Barut. ” Saat ini masih dalam proses penyelidikan. Para pelaku sedang diperiksa,” ujarnya kepada wartawan, Kamis (13/62019).
Ia menambahkan, akibat luka bacok pada beberapa bagian tubuh, korban Askameng dilarikan ke RSUD Muara Teweh, Rabu malam.
Sukarni dan Askameng sendiri masih punya pertalian darah alias berkeluarga. Aprita, putri Askameng, menuturkan ayahnya memanggil paman kepada Sukarni. Karena Sukarni masih sepupu sekali dengan ayah Askameng (kakek Aprita). “Masih keluarga, tetapi mungkin beliau dendam kepada ayah saya,” ucap dia, Kamis (13/6/2019) siang. (mel)
Discussion about this post