KALAMANTHANA, Muara Teweh – Memasuki musim kemarau, debit air Sungai Barito di Kabupaten Barito Utara, Kalimantan Tengah, kian menyurut. Ratusan pembudidaya ikan di pinggir sungai tersebut, bergegas memindahkan keramba supaya ikan tidak kekurangan air.
Seorang pemilik keramba di wilayah Jalan Srikaya Muara Teweh Alwandi menerangkan, saat masuk musim kemarau, para pembudidaya ikan harus memindahkan ikan, supaya keramba tidak kandas dan ikan mendapatkan pasokan air yang cukup.
Hal ini merupakan rutinitas yang dilakukan secara gotong-royong. “Keramba diikatkan pada batu-batu sungai, lalu ditambatkan ke rumah terapung,” kata Alwandi, Kamis (25/7/2019).
Pemindahan keramba, sambung dia, bukan berarti masalah selesai. Ancaman lain datang, karena saat Sungai Barito surut, kegiatan ilegal fishing marak. Pencari ikan nekat menebar racun atau putas, sehingga ikan-ikan dalam keramba terancam. “Ini yang perlu menjadi perhatian aparat terkait,” ujar Alwandi.
Para pembudidaya ikan juga mengharapkan Bidang Perikanan Dinas Pertanian Barut melakukan pendampingan, khususnya antisipasi kematian ikan saat musim kemarau.
“Kami minta petugas perikanan bisa turun membantu para petani ikan, terutama mengajarkan cara pembudidayaan yang tepat saat air surut,” tukas dia.(mel)
Discussion about this post