KALAMANTHANA, Tarakan – Tewasnya Andika Putra terkena tembakan peluru pada pesta pernikahan di Jalan Padat Karya, Juwata Laut, Kecamatan Tarakan Utara, Kota Tarakan, Kalimantan Utara, menyisakan cerita lain. Ternyata, yang menikah bukan mantan pacarnya.
Semula, sempat muncul dugaan, Putra mencoba membuat keributan di lokasi pernikahan karena ditinggal menikah oleh mantan pacarnya. Itu pula yang membuatnya bikin gaduh, menusuk polisi, hingga akhirnya tewas terkena terjangan peluru.
Tapi, salah seorang anggota keluarga pengantin wanita, mengaku tak mengenal Putra. Dia malah menduga kalau Putra salah sasaran.
Baca Juga: Pernikahan Berujung Maut di Juwata Laut, Tikam Polisi, Andika Akhirnya Meregang Nyawa
Anggota keluarga yang tak namanya disebut itu mengatakan kepada RRI Tarakan, bahwa mantan pacar Putra itu sebenarnya bernama Siti. Sedangkan pengantin wanita dalam pernikahan itu adalah Cici. Besar kemungkinan, Putra menduga yang menikah adalah Siti.
“Dia (Putra) sempat menanyakan warga, siapa yang menikah, lalu dijawab warga. Mungkin Putra mendengar nama itu mirip dengan mantan pacarnya. Pengantin wanita ini juga tidak saling kenal dengan pelaku,” bebernya..
Baca Juga: Polisi yang Ditusuk pada Pernikahan di Juwata Laut Jalani Operasi Enam Jam
Peristiwa itu sendiri terjadi pada Senin (26/8/2019) sekitar pukul 10.45 Wita. Kapolres Tarakan, AKBP Yudhistira Midyahwan, menyebutkan peristiwa ini merupakan rangkaian kejadian sehari sebelumnya, yakni Minggu (25/8). Andika Putra dilaporkan mengancam dan membuat rusuh di lokasi acara pernikahan di kawasan Padat Karya.
Aiptu Kaspandi, anggota kepolisian setempat, terpaksa dilarikan ke rumah sakit dalam keadaan luka yang cukup parah akibat tusukan senjata tajam dari Andika Putra.
Penusukan terjadi setelah aparat menegur dan mengamankan Andika Putra yang diduga hendak membuat kekacauan pada sebuah pesta pernikahan. Andika Putra menyerang anggota kepolisian.
Diduga, Andika sudah mempersiapkan diri dengan senjata tajam, saat datang ke lokasi. Dia lalu melakukan penyerangan terhadap Kaspandi.
Petugas tak punya pilihan lain karena tersangka dinilai sudah membahayakan nyawa aparat. Andika pun langsung ditembak di tempat.
“Pelaku dianggap membahayakan nyawa anggota kami sehingga dilakukan tindakan terukur,” tambahnya. (ik)
Discussion about this post