KALAMANTHANA, Sampit – Kebakaran melanda kebun karet dan plasma sawit warga di Desa Sungai Ubar Mandiri, Kecamatan Cempaga Hulu, Kotawaringin Timur, Kalimantan Tengah, Senin (2/9/2019) malam.
Salah seorang pemilik kebun, Junaidy, menyesalkan minimnya perhatian sempua pihak, dari perangkat desa hingga kecamatan, bahkan juga perusahaan perkebunan kelapa sawit di sana.
“Saya dan keluarga sudah hampir sebulan bekerja sendiri memadamkan api tanpa ada bantuan dari perusahaan maupun perangkat desa dan kecamatan. Pernah mereka datang dua kali, hanya sebatas mengecek lahan tersebut. Setelah itu tak muncul lagi. Akibatnya, api semakin meluas dan kebun karet serta lahan plasma ikut terbakar,” katanya.
Dia mengakui sempat bertemu dengan tim dari perusahaan mengecek api. Anehnya, sebut Junaidy, di titik yang mereka lintasi itu tanpa sengaja puntung rokok terbuang sehingga menyebabkan terbakarnya lahan plasma dan meluas ke kebun karet .
“Api tiba tiba ada di tengah karena saya sendiri di tempat kejadian. Saya kewalahan, kebun karet saya juga terbakar. Karena itu saya minta perusahaan supaya memanggil karyawannya yang tertugas memantau api sebelum kejadian malam tadi, hari Senin malam Selasa,” tutur Junaidy.
Dia mengaku akibat kebakaran lahan tersebut dirinya sudah mengalami kerugian puluhan juta rupiah. Sebab, pohon karet yang baru tumbuh sebesar betis dewasa itu juga terbakar.
“Sebenarnya api itu bermula muncul sebulan lalu dari pinggir kali. Itu diduga ulah orang mencari ikan di sungai. Karena tidak dipadamkan, akhirnya meluas,” jelasnya.
Sementara dikonfirmasi wartawan, Kapolres Kotim AKBP Muhamad Romel mengatakan pihaknya belum menerima laporan terkait kebakaran tersebut.
“Kami belum menerima laporan, baik itu dari perusahaan maupun pihak kecamatan dan desa. Bahkan di satelit tidak terpantau. Namun demikian saya akan segara melakukan koordinasi dengan polsek setempat,” tukas Rommel. (zig)
Discussion about this post