KALAMANTHANA, Buntok – Kabupaten Barito Selatan saat ini menempati urutan keempat dari 14 kabupaten/kota di Kalimantan Tengah untuk prevalensi stunting. Ini mermacu Dinas Kesehatan setempat untuk menekan penurunan angka penderita.
Kepala Dinkes Barsel, Djulita K Palar mengatakan kepada KALAMANTHANA, Selasa (5/11/2019), pihaknya telah memberikan pemahaman kepada masyarakat tentang pengertian stunting. “Kita memberika itu guna menumbuhkan kesadaran mereka terhadap pentingnya pemeriksaan kondisi fisik anak,” katanya.
Selain itu, menurut Djulita Palar, masyarakat saat ini terbilang masih menganggap kondisi tubuh anak dipengaruhi oleh faktor genetik sehingga pertumbuhan anak kurang diperhatikan.
“Kami ingin menumbuhkan kesadaran masyarakat untuk memeriksakan kondisi fisik anaknya dan melakukan imunisasi lengkap di setiap bulannya ke posyandu guna mencegah stunting,” jelasnya.
Ia mengatakan, untuk pengetahuan dan jumlah kader-kader yang berada di posyandu sangat perlu ditingkatkan, yakni dengan sistem lima meja yang wajib dilaksanakan. Selain itu juga diperlukan keterlibatan kader pembangunan desa dengan menggunakan sistem pertumbuhan.
Sementara itu Kabid Kesehatan Masyarakat Ike Christina Dewi, menembahkan stunting dapat dicegah melalui beberapa langkah. di antaranya dengan memberikan ASI dan MPASI yang bergizi dan sehat, tersedianya akses air bersih dan fasilitasi sanitasi, serta pemenuhan kebutuhan gizi ibu hamil.
“Yang perlu diingat agar senantiasa untuk memantau pertumbuhan balita dan melakukan imunisasi di posyandu. Mari kita sama-sama menurunkan angka stunting agar anak bisa tumbuh menjadi generasi unggul,” ucap Ike. (fik)
Discussion about this post