KALAMANTHANA, Samarinda – Aparat kepolisian masih berupaya menemukan sejumlah organ tubuh Muhammad Yusuf Gazali (4), balita malang yang ditemukan meninggal tanpa kepala di parit besar di RT 30 Gang Antasari 2 Samarinda Ulu, Minggu (8/12) pagi.
Saat melakukan prarekonstruksi kasus tewasnya Yusuf Gazali, aparat Satuan Reskrim Polresta Samarinda sekaligus menyisiri parit sepanjang 3 kilometer. Mereka melihat kondisi parit sekaligus mencari organ tubuh yang kemungkinan masih ada di sekitar tempat kejadian perkara.
Sejak jasad Yusuf ditemukan kemarin, ujar Kasat Reskrim Polresta Samarinda, AKP Damus Assa, para penyidik sudah melakukan penyisiran di saluran drainase yang ada di TKP hingga lokasi penemuan.
“Semua data nanti kita kumpulkan untuk nantinya disimpulkan apakah korban yang ditemukan tewas akibat tindakan kriminal atau terseret air banjir saat itu,” jelasnya.
Selain tidak memiliki kepala, jasad Yusuf dalam kondisi kulit perut terbuka dan tanpa ada organ tubuh di dalamnya saat ditemukan. Tangan dan kaki juga terlihat patah di beberapa bagian.
Prarekonstruksi sendiri digelar di tempat penitipan anak dan PAUD di jalan AW Syahranie Samarinda Senin (9/12/2019) pagi. Damus Assa mengatakan prarekonstruksi dilakukan untuk melihat kembali kronologi hilangnya Yusuf Gazali dari sekolahnya.
Mayat bali tanpa kepala tersebut ditemukan di sebuah parit, Jl Antasari, Kecamatan Samarinda Ulu, Minggu (8/12). Jasat tersebut pertama kali ditemukan istri Jumadi sekitar pukul 05.30 Wita pagi.
“Seperti biasa istri buka jendela usai salat subuh dan ketika melihat ke parit terlihat ada sosok seperti boneka di parit. Setelah itu saya dipanggil untuk memastikan. Sayapun kemudian memanggil tetangga untuk mematikan,” kata Jumadi.
Polisi mengaku pernah mendapat kabar balita hilang sebelum penemuan mayat balita tanpa kepala dari penitipan anak di lokasi sekitar TKP penemuan mayat bayi.
“Kita lidik dulu apakah ini benar korban yang hilang beberapa waktu lalu atau korban lain lagi,” ujar Kanit Reskrim Polsekta Samarinda Ulu, Iptu M Ridwan.
Bambang, ayah Yusuf, memastikan balita tanpa kepala itu ialah anaknya berdasarkan pakaian yang dipakai. Bambang menjelaskan, anaknya dititipkan di tempat penitipan anak atau day care yang berada di Jl AW Syahranie dan hilang sejak Jumat (22/11).
“Ia benar ini anak saya, tadi ibu lihat pakaian yang digunakan sama dengan pakaian yang digunakan saat ia hilang di tempat penitipan anak,” kata Bambang di ruang jenazah RSUD Samarinda, Kaltim, Minggu (8/12/2019) sore.
Bambang mengaku anaknya diantar ke day care tersebut sekitar pukul 11.00 Wita. Dia lalu mendapat kabar sekitar pukul 14.30 Wita dari istrinya bahwa anaknya hilang.
“Waktu itu ibu kepala sekolah bilang anaknya hilang saat hujan deras melanda sekolah,” tuturnya. (ik)
Discussion about this post