KALAMANTHANA, Pontianak – Presiden Joko Widodo, Kamis (2/6/2016) sore ini dijadwalkan melakukan groundbreaking pembangunan mobile power plant Kalimantan Barat 4×24 MW dan meresmikan PLTU Ketapang 2×10 MW yang masuk sistem 20 kV Kabupaten Mempawah. Apakah dengan begitu persoalan elektrifikasi di Kalbar akan tuntas?
Peresmian PLTU Ketapang diharapkan bisa menutup defisit daya listrik di daerah tersebut. Selama ini, tak sedikit keluhan muncul pada masyarakat Ketapang, terutama bila terjadi pemadaman.
Menurut Deputi Manajer Hukum dan Komunikasi PLN Wilayah Kalbar, M Doing, dari jumlah pelanggan listrik di wilayah Kalbar yang mencapai 932.869 pelanggan, PLN Area Ketapang menyumbang sebanyak 10 persen pelanggan atau sekitar 94.564 pelanggan.
“Sedangkan daya mampu sistem di Ketapang saat ini adalah 26 MW dengan beban puncak 31 MW. Sehingga kehadiran PLTU baru ini diharapkan dapat menutupi defisit sistem isolated Ketapang dan sekitarnya,” kata Doing, Rabu.
Doing memaparkan, dengan diaktifkannya dua pembangkit listrik baru tersebut, ke depan listrik Kalbar akan sangat menjanjikan, karena PLTU sudah akan berproduksi dan dengan daya 4X25 MW, akan mendukung kelistrikan di Kalbar dan ini akan mendukung untuk industri.
“Pada awal Mei lalu, sudah melakukan persiapan untuk mengoperasikan PLTU di Ketapang, yang berkapasitas 2×10 MW. Hal tersebut merupakan salah satu upaya mempercepat pembangunan pembangkit dari energi baru terbarukan dan PLTU, yang bertujuan meningkatkan rasio elektrifikasi di Kalimantan Barat,” tuturnya.
Langkah tersebut diyakini mampu melakukan efisiensi Biaya Pokok Produksi (BPP) Listrik. Pasalnya, apabila PLTU Ketapang tersebut sudah beroperasi secara penuh selama satu tahun, maka PLN dapat melakukan penghematan hingga senilai Rp92 miliar selama setahun.
Untuk memperkuat kelistrikan di Kalimantan, khusus Kalbar, lanjutnya, PLN juga telah merencanakan sejumlah pembangunan pembangkit, transmisi, dan gardu induk hingga tahun 2024. Dan, selain PLTU Ketapang, tahun ini pun PLN juga menargetkan untuk merampungkan pembangunan PLTU Sintang (3×7 MW), PLTG MPP Kalbar (100 MW), PLTU Parit Baru FTP 1 (2×50 MW), serta PLTU Pantai Kurakura (2×27,5 MW). (ant/akm)
Discussion about this post