KALAMANTHANA, Palangka Raya – Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI) Provinsi Kalimantan Tengah kini dipimpin ketua baru, Eddy Raya Syamsuri. Pascaterpilih, Eddy dibantu tim formatur kini menggodok personalia kepengurusan KONI Kalteng periode 2024-2025.
Seperti diketahui, Eddy Raya Syamsuri terpilih secara aklamasi sebagai Ketua KONI Kalteng pada Musyawarah Olahraga Provinsi (Musorprov) Luar Biasa, di Palangka Raya, pekan lalu.
Tampilnya Eddy Raya Samsuri memimpin induk organisasi olahraga di Bumi Tambun Bungai ini terjadi setelah satu-satunya saingannya, Christian Sancho, mundur sebelum fase pemungutan suara. Sesuai aturan, forum peserta Musorprov Luar Biasa sepakat mempercayakan posisi Ketua KONI Kalteng pada putra kedua mantan Gubernur Kalteng (Alm) Asmawi Agani itu.
Usai gelaran Musorprov Luar Biasa, kini Eddy dihadapkan pada fase penyusunan personalia kepengurusan KONI masa bhakti 4 tahun ke depan bersama tim formatur.
Sejumlah insan olahraga di daerah ini berharap, personalia kepengurusan yang dibentuk itu lebih ramping dari kepengurusan sebelumnya. Saran tersebut salah satunya disampaikan pemerhati olahraga Kudit Maseh.
Menurut pemerhati olahraga yang pernah aktif dalam pembinaan atlet bulutangkis itu, perampingan struktur kepengurusan KONI penting dilakukan untuk efektivitas penanganan olahraga daerah.
“Tidak efektif kalau kepengurusan itu gemuk. Lebih baik ramping, tetapi kerjanya all out,” ujar Kudit, di Palangka Raya, Kamis (27/2/2020).
Kudit menyebut, idealnya personalia kepengurusan KONI ini diisi insan-insan muda yang tak hanya paham olahraga, namun juga bisa all out dalam kinerjanya memajukan prestasi atlet-atlet daerah.
“Sekarang sudah era milenial, saatnya pengurus olahraga dipercayakan kepada yang muda. Banyak kok pembina maupun pelaku olahraga muda yang potensial dan layak diberikan kesempatan masuk ke kepengurusan,” sebut Kudit.
Dia mengingatkan, tantangan olahraga Kalteng saat ini cukup berat. Terutama menyiapkan kontingen Kalteng menuju Pekan Olahraga Nasional (PON) tahun 2020 di Papua yang tinggal beberapa bulan lagi.
Apalagi, lanjut Kudit, hingga saat ini Pra-PON sebagai tahapan seleksi dan persiapan PON belum digelar. Padahal, kontingen provinsi lain sudah tinggal melakukan pematangan jelang tampil di PON tahun 2020.
“Jadi, setelah kepengurusan terbentuk sudah bisa langsung menggelar Pra-PON dengan sebaik-baiknya, untuk kemudian menyiapkan atlet-atlet menuju PON,” ujarnya. (sar)
Discussion about this post