KALAMANTHANA, Jakarta – Perusahaan-perusahaan yang tergabung dalam konsorsium PT Jasa Marga Balikpapan Samarinda bersiap mengucurkan belanja modalnya. Salah satunya, PT Wijaya Karya (Persero) Tbk.
Dalam pernyataannya, Sekretaris Perusahaan PT Wijaya Karya (Persero) Tbk, Suradi Wongso, menyatakan pihaknya akan mengucurkan belanja modal hingga Rp755 miliar. Angka tersebut memang tak hanya semata untuk pendanaan pembangunan tol Balikpapan-Samarinda, melainkan juga tol Manado-Bitung.
Meskipun tidak jauh berbeda, tapi kemungkinan kucuran belanja modal itu akan sedikit lebih banyak untuk proyek tol Balikpapan-Samarinda. Pasalnya, pembangunan tol Balikpapan-Samarinda membutuhkan dana senilai Rp9,97 triliun, sementara Manado-Bitung Rp5,2 triliun.
Menurut Suradi, Wika akan mengucurkan dana tersebut dengan skema menggunakan 30 persen ekuitas perseroan, sementara 70 persen lainnya berasal dari pinjaman perbankan. Pada konsorsium tol Balikpapan-Samarinda, Wika memilii porsi saham 15 persen, sementara untuk Manado-Bitung sebesar 20 persen.
“Rencana konstruksi akan disesuaikan dengan ketersediaan lahan. Nantinya Wika akan menyetorkan sesuai porsi masing-masing,” ujar Suradi.
Sebelumnya, AVP Corporate Communication PT Jasa Marga (Persero) Tbk, Dwimawan Heru menjelaskan, pada 6 Juni 2016, Jasa Marga sudah menjalin kerja sama dengan PT Wijaya Karya, PT Pembangunan Perumahan, dan PT Bangun Tjipta Sarana. Mereka membentuk PT Jasa Marga Balikpapan Samarinda yang nantinya akan mengelola jalan tol tersebut.
Komposisi kepemilikan saham pada perusahaan patungan tersebut adalah Jasa Marga sebesar 55 persen, PT Wijaya Karya (Persero) Tbk sebesar 15 persen, PT Pembangunan Perumahan (Persero) Tbk sebesar 15 persen dan PT Bangun Tjipta Sarana sebesar 15 persen.
Jalan tol ini memiliki biaya investasi Rp9,97 triliun dengan masa konsesi selama 40 tahun sejak ditebitkan SPMK. (ik)
Discussion about this post