KALAMANTHANA, Muara Teweh – Sebentar lagi Pemkab Barito Utara bersama 93 desa yang berada di bawahnya, bakal mencairkan BLT-DD kepada warga yang berhak menerimanya. Lalu, bagaimana nasib warga miskin yang berada di 10 kelurahan di daerah ini?
Sekda Barut sekaligus Ketua Gugus Tugas Covid-19 Jainal Abidin, Rabu (6/5/202) petang, mempersilakan KALAMANTHANA bertanya kepada Kepala Dinas Sosial PMD, soal ada tidaknya bantuan uang bagi warga miskin di kelurahan.
Sedangkan mengenai Anggaran Penanganan Covid-19 di Kabupaten Barito Utara total sebesar Rp35.014.492.000. Terdiri dari alokasi pada empat Perangkat Daerah sebesar Rp17.686.470.000 dan pos Belanja Tidak Terduga sebesar Rp17.328.022.000. ,- inilah yang 17.328.022.000.
Warga Kelurahan Melayu Budiman sangat berharap, dia dan keluarganya sebagai warga tergolong miskin, bisa mendapatkan bantuan dari pemerintah. Terhitung tiga bulan, dia tak bisa bekerja secara normal menyadap karet, karena dampak virus corona. ” Saya sudah diminta mengimpulkan kopian KTP, tetapi tidalk pernah mendapatkan bantuan apapun,” kata Budiman.
Mengenai BLT-DD, Kepala Bidang Pemerintahan Desa/Kelurahan Dinas Sosial PMD Kabupaten Barut Samsul Astorijaya, mengatakan 93 desa sedang menggodok mekanisme pembagian BLT-DD. Salah satunya melalui musyawarah desa khusus (musdessus).
Sampai dengan Rabu, tercatat dua kecamatan, Teweh Tengah dan Teweh Selatan sudah merampungkan mekanisme dan menyetorkan jumlah penerima. Sedangkan di tujuh kecamatan lain, proses masih berlangsung, namun dari sebagian desa di tujuh kecamatan telah menyerahkan blanko hasil pendataan BLT-DD.
Jika berjalan sesuai rencana, sebut Samsul, penyerahan BLT-DD jatah April 2020 diserahkan awal Mei 2020, jatah Mei 2020 dibagikan akhir Mei, dan pembagian tahap III pada Juni 2020. BLT-DD ditransfer ke dalam rekening penerima. Kecuali pada beberapa desa di Kecamatan Lahei dan Gunung Purei yang sulit dijangkau, uang diberikan secara tunai.(mel)
Discussion about this post