KALAMANATHANA, Muara Teweh – Beruntung semua komponen di Kabupaten Barito Utara, relatif berhasil membendung penyebaran virus corona (covid-19). Pasalnya, setelah memasuki bulan ketiga masa pandemi, alat pelindung diri (APD) bagi tenaga kesehatan masih saja belum tercukupi.
Pelaksana Tugas Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Barut Siswandoyo melalui Subbagian Program Informasi dan Humas, Jumari, Rabu (6/5), membenarkan guna mendukung standar operasional prosedur (SOP) penanganan virus corona, Dinkes Barito Utara membeli perlengkapan medis ratusan juta.
Menurut Jumari, paket pengadaaan perlengkapan kesehatan dilakukan dalam dua tahap. Tahap pertama mencakup masker, sarung tangan (handscroon), thermometer infra red, dan hand sanitizer 500 ml. Sedangkan tahap kedua berupa masker, APD lengkap, sarung tangan, dan alkohol 70 persen.
Peralatan medis tersebut untuk kebutuhan paramedis di RSUD dan 16 Puskesmas.
“Pembelian APD lengkap ini belum mencukupi, sehingga dilakukan secara bertahap, karena saat ini sulit memesan APD lengkap. Masker yang kita beli pun khusus untuk tenaga medis,” kata Jumari.
Adapun soal bantuan terkait penanganan covid-19, baik bantuan dari pusat, Pemprov Kalteng, dan pihak ketiga, semuanya ditangani oleh Bagian Gudang Farmasi. “Soal jumlah dan berapa banyak bantuan, bisa ditanyakan ke Bagian Gudang Farmasi,” sebut Jumari.
Sebelumnya, saat diwawancarai akhir Maret 2020, Plt Kadiskes Barut Siswandoyo, mengatakan tiga sumber mendapatkan APD bagi tenaga kesehatan berasal dari BPBD, bantuan Pemprov Kalteng, dan pengadaan atau pembelian sendiri.
Data terakhir yang dihimpun, untuk pencegahan dan penanganan covud-19, Tim Gugus Tugas Covid-19 Kabupaten Barut dikucuri dana Rp35 miliar lebih. Dana ini merupakan bagian dari pemotongan anggaran sekitar 50 persen pada setiap organisasi pemerintah daerah atau OPD. “Anggaran setiap OPD dipotong 50 persen untuk penanganan covid-19,” kata sebuah sumber dilingkup Pemkab Barut, Kamis (7/5/2020) siang.(mel)
Discussion about this post