KALAMANTHANA, Palangka Raya – Gubernur Sugianto Sabran peduli pada peningkatan pendapatan asli daerah (PAD). Karena itu, dia minta pengusaha jasa konstruksi yang ada di Kalimantan Tengah, menggunakan kendaraan plat KH sehingga pajaknya masuk ke Kalteng.
Tak hanya menggunakan plat KH, para pengusaha itu juga diminta untuk menabung dan menggunakan Bank Pembangunan Kalteng (BPK) dalam transaksinya. Hal itu, diyakini juga bisa meningkatkan PAD yang bersumber dari keuntungan BPK.
Permintaan ini disampaikan Gubernur Kalteng Sugianto Sabran saat bertemu dengan 120 pengusaha jasa kontruksi yang terdiri dari rekanan dan kontraktor serta konsultan maupun penyewa alat berat se-Kalteng di Palangka Raya, Senin.
“Penggunaan plat KH dan menangung di Kalteng kan juga sebagai bukti kecintaan para pengusaha jasa kontruksi terhadap provinsi nomor dua terluas di Indonesia ini,” tambahnya.
Dalam pertemuan tersebut, orang nomor satu di provinsi berjuluk “Bumi Pancasila-Bumi Tambun Bungai” itu berkomitmen akan menyelesaikan rencana tata ruang daerah (RTRWP) Kalteng dalam waktu setahun.
Dia mengatakan, penyelesaian RTRWP tersebut juga akan memerhatikan unsur keadilan bagi pengusaha dan masyarakat, sehingga memberikan keuntungan sekaligus lebih nyaman menanamkan investasi.
“Saya berharap pengusaha tidak hanya mau mengambil untung dari Kalteng tanpa mau terlibat dalam pembangunan. Tapi saya percaya lah pengusaha yang hadir ini cinta Kalteng semua,” kata Sugianto.
Kepala Dinas Pekerjaan Umum Kalteng Leonard S Ampung mengatakan pertemuan ini sebagai upaya agar semua dana yang dikeluarkan rekanan harus melalui Bank Pembangunan Kalteng, memiliki NPWP wilayah Kalteng, pajak alat berat wajib dibayar di Kalteng.
“Para pengusaha jasa kontruksi juga diwajibkan memiliki deposito atau setidaknya tabungan di Bank Kalteng. Itu dilakukan sebagai upaya meningkatkan PAD dan mengajak pengusaha lebih terlibat lagi dalam pembangunan,” Leonard. (ant/rio)
Discussion about this post