KALAMANTHANA, Palangka Raya – Menjadi salah satu klaster penyebaran Covid-19, Pemerintah Kota Palangka Raya, Kalimantan Tengah, mengambil sikap tegas. Mereka segera menutup Pasar Besar untuk sementara.
Penutupan Pasar Besar, menurut Wali Kota Palangka Raya, Fairid Naparin, bakal berlangsung tiga hari. “Mulai Jumat, 12-14 Juni, untuk sterilisasi,” ujar wali kota muda yang pernah terpapar virus corona itu, Rabu (10/6/2020).
Kemarin, Fairid menggelar rapat koordinasi dan evaluasi pembatasan sosial berskala besar (PSBB) Kota Palangka Raya di kantornya. Rapat dihadiri Gugus Tugas Covid-19 Palangka Raya, perwakilan dari Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Pusat Laghoni, Forkopimda, dan kepala SOPD terkait.
Saat itulah Fairid menyampaikan untuk memutus mata rantai penyebaran Covid-19 klaster Pasar Besar, maka akan diadakan sterilisasi pasar secepatnya dengan penyemprotan disinfektan secara masif. Karena itu, sementara pasar ditutup selama tiga hari.
Saat ini, lanjut Fairid, grafik yang terkonfirmasi positif Covid-19 di Kota Palangka Raya masih terus bertambah. Untuk itu dia mengintruksikan jajaran tim terpadu Gugus Tugas Covid-19 Kota Palangka Raya terus melakukan patroli terpadu dan imbauan protokol kesehatan dengan disiplin dalam menggunakan masker. “Ini mengingat semakin bertambahnya klaster Pasar Besar yang terpapar Covid-19,” ujar politisi Partai Golkar itu.
Dalam kesempatan itu juga Laghoni mengajak semua pihak bersama bersinergi dengan masyarakat melawan Covid-19. Virus corona, menurutnya, tidak kasat mata, tapi risikonya nyata.
Laghoni berharap masyarakat selalu patuh imbauan pemerintah, taati protokol kesehatan untuk menanggulangi penyebaran covid-19.
Tim terpadu juga akan meningkatkan patroli dan imbauan protokol kesehatan di setiap RT/RW dan meningkatkan patroli malam di beberapa lokasi cafe dan rumah makan di Palangka Raya yang belum mematuhi surat edaran Wali Kota Palangka Raya. (srs)
Discussion about this post