KALAMANTHANA, Tamiang Layang – Dalam rangka memantapkan desain rencana pembangunan Bundaran Gunung Perak yang bakal dijadikan ikon Barito Timur itu, Bupati Barito Timur Kalimantan Tengah, Ampera AY Mebas mengundang empat orag demang kepala adat dan sejumlah tokoh masyarakat setempat.
“Kami merasa sangat berkepentingan melibatkan para demang kepala adat dan tokoh masyarakat di daerah itu, untuk bersama-sama memberi masukan, saran dan usulan terhadap desain Bunadaran Gunung Perak sebelum dibangun sebab bangunan ini akan dijadikan sebagai Ikon Ibukaota Kabupaten Barito Timur,” kata Bupati Barito Timur Ampera AY Mebas saat memimpin ekspose desain Gambar Bundaran Gunung Perak dan Taman Ruang Terbuka Hijau (RTH) , di Aula Rujab Bupati Barito Timur, Tamiang Layang, Kamis, (25/3/2021).
Bupati Ampera mengatakan dengan dilibatkannya empat Demang Kepala Adat yakni Demang Paju Sepuluh, Demang Benua Lima, Demang Paju Epat dan Demag Paku Karau beserta para tokoh masyarakat dan pemerhati budaya ini, membuat desain sempurna sesui dengan arti dan makna Gunung Perak bagi warga Dayak Maayan dan Lawangan.
Ditambahkan dia, sebenarnya pembangunan Bundaran Gunung Perak di Watas Jaar ini direncanakan dibangun tahun 2020 yang lalu namun batal akibat Pandemi Covid-19 dimana dana untuk pembangunan infrastuktur terkena realokasi anggaran.
“Namun demikian dengan penundaan ini ada hikmahnya juga kita diberikan banyak kesempatan menyempurnakan desain dan perencaan pembangunan Bundaran Gunung Perak yang akan dijadikan Ikon Barito Timur,” imbuhnya.
Sementara itu Kepala Dinas PUPR dan Perkim Kabupaten Barito Timur Yumail Paladuk mengatakan pembangunan pembangunan Bundaran Gunung Perak akan dilakukan dalam dua tahap untuk tahap pertama tahun 2021 ini akan mengunakan dan sebesar Rp 2 miliar yang akan dimulai pada bulan mei 2021 mendatang.
Dikatakan dia, Bangunan Bundaran dengan tinggi tugu Gunung Perak mencapai 21 meter, sedangkan diameter bundaran mencapai 40 meter dan jalan lingkar bundaran lebar 10 meter.
“Untuk jalan kemungkinan besar menggunakan sistem ‘rigid pavement’ atau perkerasan kaku atau yang sering dikenal masyarakat awam dengan jalan beton, dan yang pasti Bundaran Gunung Perak diharapkan menjadi ikon pembangunan di Barito Timur,”ucapnya.
Acara ekspose desain Gambar Bundaran Perak dan Taman Ruang Terbuka Hijau (RTH) di Jalan Nansarunai yang dipimpin Bupati Barito Timur ini di hadiri oleh Kepala Dinas PUPR dan Perkim Yumail Paladuk, Kepala Dinas Kebudayaan, Pariwisata, Pemuda dan Olahraga Forty Rickyanau, Kepala Dians PMDSos Barnusa, Kabid Cipta Karya Bunyamin, Empat Demang Kepala Adat, beserta Tokoh Masyarakat dan Pemerhati Budaya ini berlangsung lancar. (tin)
Discussion about this post