KALAMANTHANA, Sampit -Belun lama ini salah satu Anggota Fraksi dari Partai Demokrat DPRD Kotawaringin Timur (Kotim), yakni Ir Parningotan Lumban Gaol SP didatangi oleh beberapa petani rotan dan pemerhati petani rotan di Kotim ini yang mengadukan nasib mereka sebagai petani rotan.
Menurutnya, dari curhatan para petani rotan itu, mereka sampai dengan saat ini perhatian pemerintah kabupaten guna menaikkan nilai jual produk rotan masih sangat minim. Hal ini diakibatkan belum jelasnya status komoditi rotan Kotim tersebut.
“Masyarakat mengeluhkan karena hal itu sering digunakan oleh oknum-oknum aparat untuk mengintimidasi pengepul rotan tentang legalitas usaha rotan, para oknum ini juga katanya mempertanyakan legalitas tentang izin produksi hasil hutan, mereka mengatakan bahwa rotan itu adalah hasil hutan padahal di lapangan, rotan di Kotim ini merupakan tanaman yang sudah di budidayakan,”ujarnya Kamis (3/6/2021).
Pria yang duduk di Komisi I DPRD Kotim ini juga menegaskan, para petani rotan ini bahkan sudah sering menyampaikan keluhan ini kepada pemerintah kabupaten, baik ke Dinas Perdagangan, Dinas Perizinan bahkan sudah pernah menyampaikan secara lisan maupun tertulis ke DPRD dalam hal ini ke Ketua DPRD dan komisi yang membidangi.
“Namun hingga saat ini tak pernah ada respon sama sekali. Sehingga mereka merasa putus asa dan mencoba membuka ruang diskusi dengan kami dari fraksi Demokrat, nanti akan kami sampaikan kembali ke kawan-kawan di komisi yang membidangi, dan juga ketua DPRD agar nantinya bisa duduk bersama melakukan Rapat Dengar Pendapat Umum (RDPU), sehingga nantinya melahirkan solusi,” tuturnya.
Bahkan menurutnya, setiap orang yang padanya diberi kekuasaan khususnya penegakan hukum agar tidak menggunakan kewenangan yang ada padanya hanya untuk menakut-nakuti masyarakat demi kepentingan pribadi.
“Terus terang saja sekarang ini bukan lagi zamanya menakut-nakuti masyarakat seperti itu. Di zaman digitalisasi sekarang ini justru akan merugikan diri sendiri apabila salah mengingatkan kewenangan,” tutupnya. (drm)
Discussion about this post